KOORDINAT.CO,Gorontalo – Beredarnya Video yang berdurasi 1 menit 54 detik yang memperlihatkan sekelompok orang laki-laki dan wanita duduk sambil mengelilingi sebuah tas yang diduga berisikan sejumlah uang sedang terlibat pembicaraan serius.
Dalam video tersebut Jelas terdengar menyebut nama institusi ,Polda ,Krimsus dan Polres ,serta upeti sebesar Rp 700 jt, entah dalam kasus apa,namun video tersebut telah beredar luas di group whatsUp Jum’at 03 November 2023.
Beragam spekulasi muncul dari dugaan “upeti”kasus tambang Ilegal sampai soal 19 alat berat yang sempat diramai dipertanyakan .
“Pihak Polda harus cepat mengungkap siapa siapa yang terlibat pembicaraan dalam video itu,”ungkap Reflin Liputo ,Ketua Lembaga Swadaya Masyarkat(LSM) Lingkar Pemuda Gorontalo.
Ia pun berharap agar kasus ini tidak dibiarkan berlarut larut,
“Untuk menghindari opini negatif terhadap institusi Polri khususnya Polda Gorontalo dan jajarannya kasus ,ini jangan biarkan berlarut larut,secepatnya ada pernyataan sikap dari pihak pihak yang disebut dalam video tersebut.”Tambahnya
Reflin pun menegaskan bahwa kasus video ini nama baik institusi jadi pertaruhan.
“Ini masalah serius,nama baik institusi yang jadi pertaruhan.”tutupnya.
Sementara itu ,Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Romano Yoyol saat dimintai tanggapannya menjelaskan bahwa dua bulan dirinya menjabat Kapolda Gorontalo telah menerima dan melihat vidio tersebut.
“Saya dulu dikirimin vidio itu waktu saya baru kapolda 2 bulan. Saya sudah perintahkan Dirkrimsus untuk ungkap (vidio itu _red). Besok bisa kita cek penanganannya, supaya transparan dan biar tidak jadi fitnah,” jelas Angesta via pesan whatsapp, Minggu 05/11/2023.seperti yang dilansir dari Kontras.id