KOORDINAT.CO, KAB.GORONTALO – Perihal dugaan penganiyaan siswa kelas 5 Sekolah Dasar di Limboto Barat mendapat tanggapan serius dari anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Iskandar Mangopa, Senin (2/10/2023).
Dirinya sangat menyayangkan tindakan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Kepsek tersebut. Bahkan kata dia dalam waktu dekat akan mengundang oknum Kepsek tersebut, serta pihak-pihak terkait.
” Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi, apalagi hanya salah mengangkat tangan pada saat upacara bendera. Sesuai keterangan para saksi, dan siswa di sekolah tersebut itu saya rekam dan saya pada saat merekam dapat persetujuan dari anak-anak ini. Mereka membenarkan bahwa oknum Kepsek ini benar melakukan pemukulan kepada korban.” Ungkap Iskandar.
“Mereka (Saksi_red) ini datang di tempat saya bukan didatangi dan bukan cari-cari persoalan. Karena pada waktu itu ada upacara bendera dan anak ini salah mengangkat tangan pada saat penghormatan bendera merah putih, dia memegang map berisikan teks pancasila di sebelah kanan dan melakukan penghormatan sebelah kiri. Inilah membuat oknum Kepsek marah, dan diduga melakukan pemukulan. Kita akan undang mereka pada RDP dalam waktu dekat ini.” Sambungnya.
Selanjutnya dirinya berharap hal ini jangan terjadi lagi dan ini perlu diusut oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo.
” Saya sudah telephone Pak Kadis, saya khawatir oknum Kepsek ini banyak masalah di luar dan terbawa di sekolah, maka pelampiasannya kepada anak-anak. Masa dia Kepala Sekolah melakukan hal seperti ini, dan kebanyakan hal seperti ini dilakukan guru kelas, tetapi ini malah Kepsek yang melakukan.” Tukasnya.
Masih ungkap Iskandar, bahwa seharusnya Kepsek yang mendidik kepada anak-anak didiknya tidak seharusnya melakukan tindakan dugaan penganiayaan.
” Ini dia (Kepsek_red) malah membantah bahwa tidak terjadi dugaan pemukulan, ada saksi dan korban di lokasi kejadian. Kalau dia tidak mengaku atau mengelak itu haknya dia, namanya orang bersalah kan pasti berbagai macam cara membela diri dan itu haknya.” Tegas Aleg 3 periode itu.
Disinggung perihal perkataan Kepsek yang menyampaikan bahwa dirinya tidak takut dipindahkan kemana saja, Iskandar menyayangkan sikap tersebut.
” Katanya dia sudah biasa dipindahkan ke mana-mana, itu membuktikan bahwa ibu ini tidak bagus cara mendidik anak. Karena dia tidak takut, dan sudah biasa dipindahkan ke mana-mana, dipindahkan ke ujung mana saja dia sudah alami. Tidak bisa ada jawaban seperti itu, kalau dia siap dengan konsekuensi apa saja berarti ini akan berkelanjutan dan dipindahkan ke penghujung kampung pun dia akan melakukan hal yang sama. Maka ini perlu dibina dan kalau tidak mampu dibina, ya dibinasakan saja.” Pungkas Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Gorontalo itu.