Koordinat.co, Nasional – Kepulangan Habib Rizieq yang direncakan tiba di tanah air pada 10 November 2020 menurut Menkopolhukam Mahfud MD bukanlah persoalan penting bagi pemerintah saat ini.
Pernyataan ini diutarakan Mahfud MD ketika memenuhi sebuah wawancara yang tayangkan di youtube pada 4 November 2020 di channel youtube Cokro TV.
“Rizieq Shihab itu bukan Khomeini. Kalau Khomeini mau pulang dari Paris, seluruh rakyatnya mau menyambut karena Khomeini orang suci. Kalo Rizieq Shihab kan pendukungnya ngga banyak juga kalau dibandingkan dengan umat islam di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Khomeini merupakan salah satu penentang keras rezim Shah Reza Pahlevi yang didukung oleh Amerika Serikat.
Khomeini kemudian menggunakan posisi yang kuat untuk menyampaikan khotbah dari Faiziyveh School untuk menentang negara berkolusi dengan Israel.
Ia menganggap Habib Rizieq bukan orang yang dianggap suci seperti Ayatullah Khomeini. Ketika hendak pulang dari pengusiannya di Paris, puluhan juta pendukungnya menyambut dan melakukan revolusi.
Khomeini menjalani pengasingan setelah memobilisasai pemogokan pada tahun 1962 atas ketidakpuasan pengesahan RUU oleh Shah Reza Pahlevi.
Pada 1978 pemerintahan Shah meminta Irak untuk mengusirnya dari Najaf, lalu ia menuju Paris selama sementara profilnya berkembang sebagai refleksi langsung kejatuhan Shah.
Menyusul rangkaian kekacauan keluarga Shah Reza Pahlevi meninggalkan Iran pada bulan Februari 1979 dan memuluskan jalan untuk kembalinya Ke Iran. (R01)
Sumber :
https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-15910178/mahfud-md-anggap-pendukung-habib-rizieq-tidak-sebanyak-pemimpin-revolusi-iran-ini?page=3