KOORDINAT.CO, KAB.GORONTALO – Koordinator Lapangan pengelola parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MM Dunda Limboto, Irvan Ak Angge (Ayah Katu) mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo, soal kontraknya yang akan diputuskan oleh Direksi Rumah Sakit, Senin (20/02/2023).
Sesampainya di DPRD Kabupaten Gorontalo, Ayah Katu diterima langsung oleh Iskandar Mangopa. Kepada Iskandar, Ayah Katu memperlihatkan surat perihal pemutusan kontraknya.
Kepada Koordinat.co, Ayah Katu mengatakan bahwa surat yang dibawanya ke DPRD merupakan upaya untuk melengserkan dirinya dari jabatan koordinator parkir RSUD MM Dunda Lomboto.
” Sebulan lalu saya pernah diundang oleh pak Direktur (Alaludin Lapananda_red). Di situ ada pak Anto Banteng, saya disuruh untuk membuat portal otomatis seperti di mall dan bandara. Emang urgennya apa.? Saya melihat bahwa ini hanya mendatangkan kemacetan, itu jawaban saya ke Direktur.” Kata Irvan Angge.
” Saya diberi jangka waktu 2 minggu untuk membuat portal itu, ini sungguh tidak masuk akal. Sedangkan untuk mendatangkan itu barang paling cepat satu minggu.” Sambungnya.
Lebih lanjut, Ayah Katu mengungkapkan harga portal yang dimaksudkan Direktur Rumah Sakit mencapai puluhan juta rupiah. Sedangkan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu, Ayah Katu mengaku tidak bisa mengumpulkan dalam waktu yang telah ditentukan.
” Saya sudah tanya-tanya harga portal puluhan juta, dan untuk mengumpulkan uang puluhan juta saya tidak hanya 1 atau 2 bulan, sehingganya saya tidak bisa buat ini. Nah ketika 2 minggu saya tidak bisa buat, maka saya ditegur diberikan surat peringatan, tapi saya melihat surat peringatan tidak legal, tidak dibubuhi cap rumah sakit.” Bebernya.
Ayah Katu merasa bingung di kala masa kontraknya masih berjalan, Direktur RSUD MM Dunda malah memerintahkannya untuk ikut lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
” Bayangkan kontrak saya sampai April tahun 2024, ini lagi saya disuruh ikut lelang di ULP oleh Direktur ini apa.? Ini secara sepihak kontrak diputuskan.” Tukasnya.
Ditambahkannya, bahwa selama ini ia merasa tidak nyaman lagi, karena sering diteror terus oleh Direktur RSUD MM Dunda Limboto.
” Masih banyak persoalan-persoalan rumah sakit yang harus diselesaikan oleh direktur. Kemarin beliau sudah 2 kali dilaporkan soal limbah medis, itu diurus. Jangan urus kecil-kecil yang jelas-jelas tidak ada masalah.” Jelasnya.
Terakhir, eks kader PDI-P itu menjelaskan dalam upaya melengserkan dirinya, Direksi RSUD MM Dunda Limboto telah menyiapkan orang lain untuk menggantikan posisinya.
” Dan sudah jelas punya tendensi kuat untuk menggeser saya, karena apa? orang yang diiming-imingi mengganti saya sudah mengukur parkir.” Pungkasnya.
Pewarta : Ghaffar Becelebo