Koordinat.co, Kota Gorontalo, 2 Desember 2024 – Seekor ikan Mola-mola berukuran raksasa ditemukan terdampar di Pantai Pohe, kawasan wisata Tangga 2000, Kota Gorontalo, pada pukul 19.00 WITA, Senin kemarin. Penemuan ini menjadi perhatian warga setempat.
Ikan Mola-mola (Mola Mola), salah satu ikan terbesar yang dikenal dengan bentuknya yang unik dan berat badan yang dapat mencapai beberapa ton, ditemukan dalam kondisi terdampar di pesisir pantai. Peristiwa ini menarik perhatian masyarakat lokal dan wisatawan yang berada di sekitar kawasan Tangga 2000.
Penemuan ikan tersebut pertama kali di temukan oleh warga yang kebetulan berada di pantai. Kemudian di posting di facebook (FB) yang mengundang warga lewat dan warga setempat dan untuk menyaksikan fenomena tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Desember 2024, sekitar pukul 19.00 WITA, menjelang akhir tahun 2024, sebuah periode yang biasanya dikaitkan dengan refleksi dan peristiwa alam yang menarik perhatian masyarakat.
Pantai Pohe, kawasan wisata Tangga 2000, yang terletak di Kota Gorontalo, menjadi lokasi ditemukannya ikan Mola-mola raksasa. Kawasan ini dikenal sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi, terutama menjelang libur akhir tahun.
Dikutip dari pemilik akun Facebook (FB) atas nama Uraib Adpenturz : “BPSPL Larang Warga Gorontalo Konsumsi Ikan Mola-mola yang Terdampar di Pesisir Pantai Pohe: Ada Parasit”, di akses Pukul 01.25 Wita. Khawatirnya warga hanya melihat Dagingnya besar lembut dan enak untuk di makan tampa melihat fakta-fakta terbaru dari ikan tersebut. Jadi himbauan dari BPSPL patut menjadi perhatian yang serius bagi warga Gorontalo.
Penemuan ikan Mola-mola ini bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada ekosistem laut di wilayah tersebut. Beberapa ahli menyebutkan bahwa fenomena terdamparnya ikan raksasa semacam ini bisa disebabkan oleh perubahan suhu laut, polusi, atau fenomena alam lainnya. Mengingat ikan Mola-mola biasanya hidup di perairan dalam dan jarang terdampar di pantai, kejadian ini menjadi perhatian penting bagi pelestarian ekosistem laut di Gorontalo.
Temuan ini mungkin merupakan sebuah pertanda bahwa kondisi laut di sekitar Gorontalo mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan biota laut. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak pada sektor pariwisata dan perikanan yang menjadi sumber pendapatan utama masyarakat. Tahun 2025 bisa menjadi titik balik bagi penguatan kebijakan konservasi dan pemantauan ekosistem laut, mengingat perubahan iklim yang semakin nyata memengaruhi habitat laut.
Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks di masa depan.