Koordinat.co, Gorontalo – Terpilihnya Umar Karim (UK) sebagai Anggota Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, ditanggapi dengan optimis oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Aktivis Mahasiswa.
Para LSM dan Aktivis Mahasiswa menaruh harapan besar dengan terpilihnya UK sebagai Anggota BK. Sebab, UK selama 10 tahun di DPRD Kabupaten Gorontalo dinilai telah memperlihatkan bagaimana seharusnya seorang Anggota Legislatif (Aleg) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
“Dulu, demi mempertahankan idealisme, UK sering harus berhadapan dengan 39 Aleg lainnya dari 40 Aleg yang ada di DPRD Menara Limboto. Terkadang bukan saja 39 Aleg, bahkan 39 Aleg plus Bupati ditambah SKPD dihadapinya sendiri,” ujar Ketua LSM AMPIBI Provinsi Gorontalo, Robin Bilondatu, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (02/11/2024).
Menurut Robin, UK selama ini telah membuktikan konsistensinya. Dirinya pun yakin, dengan apa yang diumbar UK terkait akan menindak tegas Aleg yang “ganti-ganti baju”, pasti akan dilakukan.
“Kami para LSM akan membackupnya. Kami akan membackup ke penegak hukum jika UK mampu mendapatkan bukti untuk itu,” tegasnya.
Man’uth Ishak, mantan Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo juga mendukung langkah UK untuk menindak tegas Aleg yang “ganti-ganti baju” untuk perjalanan dinas dalam rangka melaksanakan tugasnya.
“Kami mahasiswa sudah sering mendengar rumor soal Aleg “ganti-ganti baju” ini, cuman kami belum mendapatkan bukti yang kuat. Kami berharap apa yang disampaikan oleh UK bukan isapan jempol semata, akan tetapi dia harus wujudkan. Kami segenap Aktivis Mahasiswa siap turun ke jalan untuk mendukung langkah UK,” katanya.
Sama halnya dengan Arief Rahim, Aktivis Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Daerah (AMMPD) Provinsi Gorontalo itu mengaku bahwa selama ini dirinya hampir tidak tahu apa-apa yang terjadi di DPRD Provinsi Gorontalo. Ia menyebut bahwa dirinya kesulitan mendapatakan akses untuk itu.
“Apapun yang terjadi di sana kami tidak tahu, bahkan adanya perselingkuhan sekalipun kami hampir tak mengetahuinya. Kami hanya mengetahui melalui isu. Meski kami tahu reputasi UK selama ini, akan tetapi kami LSM berharap UK jangan hanya jago bicara, tapi harus mampu membuktikannya,” ungkap Arief.
Dikatakan Arief, sebagai Anggota BK, UK harus membuktikan mampu membongkar jika terjadi aib di sana. Bukan saja ke depan, tapi yang lama-lama harus diungkap. Sebab, dirinya mencurigai praktek “ganti-ganti baju” itu sudah terjadi dari dulu.
“Cuman saya ingatkan, jangan resisten jika UK sekali waktu juga akan dipermasalahkan. Saya kenal dia, senior saya ini juga tak kebal soal yang “bening-bening”. UK sekalipun, jika dia melakukan pelanggaran etik dan moral begitu kami membuat gerakan massa,” tandasnya. (Red)