KOORDINAT.CO, KAB.GORONTALO – Sejumlah Mahasiswa bersama pengemudi becak motor (Bentor) di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di depan rumah dinas (Rudis) Bupati Gorontalo, Kamis (10/08/2023).
Melansir dari Ligonews.id, masa aksi yang meminta Bupati Gorontalo segera mundur dari jabatannya, itu nyaris ricuh dan diwarnai adu jotos. Disuarakan masa aksi, jika Bupati Gorontalo tak pantas lagi memimpin daerah.
Di rudis Bupati Gorontalo, masa aksi dihadang oleh sejumlah aparat Kepolisian yang ditugaskan untuk berjaga-jaga.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu koordinator aksi memerintahkan masa aksi untuk masuk ke dalam rudis Bupati Gorontalo. Aksi saling dorong pun terjadi antara masa aksi dan aparat Kepolisian.
Tak mau kalah dengan hadangan aparat Kepolisian, sebagian masa aksi memaksa masuk ke halaman rudis Bupati Gorontalo dengan cara melewati pintu lain.
Di halaman rudis pun sempat terjadi pemukulan kepada salah satu masa aksi yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum pegawai yang diketahui merupakan petugas rumah tangga di rumah jabatan Bupati Gorontalo. Namun hal tersebut berhasil direlai oleh aparat Kepolisian yang ada di lokasi.
Tak lama kemudian, salah satu oknum yang diketahui simpatisan Bupati Gorontalo berinisial AB berusaha melempari orator dengan segenggam tanah, dan langsung mengenai orator tersebut.
Oknum simpatisan Bupati Gorontalo tersebut, diketahui merasa tersinggung atas orasi dilayangkan oleh orator yang mengatai pendukung Bupati Gorontalo dengan kata “Bodoh“.
Hal tersebut, kemudian yang memicu amarah si AB. AB sendiri mempersilahkan masa aksi berpendapat di depan umum, tapi jangan mengeluarkan kata-kata kurang baik kepada pendukung Bupati.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo, Man’uth M. Ishak, mengungkapkan bahwa Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Gorontalo peduli dengan marwah-marwah yang diwariskan oleh leluhur harus ditegakkan.
” Pertama, saya menegaskan daerah kita ini menganut falsafah Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah ini yang harus kita jaga. Yang kedua, tidak mungkin seorang perempuan membuka aibnya di hadapan publik kalau tidak benar, ini yang menjadikan dasar kita untuk turun aksi.” Ungkap Man’uth.
Selanjutnya Man’uth, menjelaskan bahwa aib yang dimaksud adalah hubungan layaknya suami isteri. Padahal kata Man’uth jika Bupati Gorontalo dan perempuan bercadar yang menghebohkan Gorontalo itu tidak diikat dengan sebuah pernikahan.
” Bupati atau kepala daerah yang ketika sudah disumpah jabatannya, sudah merupakan milik publik, sekalipun itu isu pribadi. Tadi dari pihak pemerintah menggiring bahwa daerah sedang baik-baik saja, dan ini tidak boleh dibiarkan. Dan kita hanya menginginkan hanya satu, yaitu menurunkan foto beliau (Bupati_red) di rumah dinas, karena sudah tidak pantas lagi dan tidak ada lagi toleransi atas perilaku amoral. Saya bisa pastikan kalau dirinya sudah mundur, daerah ini akan stabil kembali.” Jelas Man’uth menandaskan.
Halo masa aksi yg merasa paling suci dan seolah tidk pernah berbuat maksiat kepd Allah. Apapun yg terjadi dgn pribadi Nelson itu adalah tanggungjawabnya dunia akhirat, mahasiswa UG pasti tdk akn ada satupun yg dilibatkan Allah dlm urusan ini. Jika anda melakukan demo krna ada tendesi lain atau karna muatan kepentingan politik tertentu, maka sudah pasti tindakan kalian tdk benar. Yakinlah bahwa anda semua dlm aksi ini tdk didukung dan didanai oleh pihak manapun. Jika itu terjadi maka sungguh buruk hati dan pikiran kalian. Jika kaliam muslim sungguh berat dosa yg akn kalian tanggung, krna seharusnya aib sesama muslim ditutupi bukan dibesarkan dgn cara aksi. Salam Akal Sehat ??