Koordinat. Co. Sulawesi Utara — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bitung menggelar simulasi pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Simulasi kali ini dilakukan di TPS 001 kelurahan Apela Satu Kecamatan Ranowulu, Senin (29/01/2024).
Pantauan sejumlah Wartawan, Simulasi dibuat semirip mungkin dengan proses pemungutan dan penghitungan suara yang akan dilaksanakan pada 14 Februari mendatang. Para pemilih yang diundang merupakan daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 001 setempat.
“Jumlah surat suara beserta ukurannya dibuat mirip dengan surat suara Pemilu 2024. Hanya, nama maupun logo diganti dengan nama buah. Proses pemungutan maupun penghitungan juga dibuat seperti saat hari pemilihan.
Calon pemilih datang membawa surat undangan dan melakukan pendaftaran di TPS 001 tempat dilakukannya simulasi Pemilu 2024. Selanjutnya pemilih dipanggil petugas KPPS untuk mendapatkan surat suara serta memberikan hak pilih di bilik suara.
“Selepas mencoblos, pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara yang sesuai. Setelah itu, pemilih mencelupkan jarinya di tinta sebelum meninggalkan TPS. Pada simulasi itu juga ditunjukkan ketika calon pemilih yang memiliki kebutuhan khusus mendapatkan pendampingan.
Kegiatan simulasi pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2024 tersebut, turut dihadiri langsung oleh Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri, didampingi Komisioner KPU dan Bawaslu, serta jajaran Forkopimda.
Ketua KPU Kota Bitung, Desly Sumampouw mengatakan, Bahwa kegiatan simulasi ini merupakan program KPU RI.
“Simulasi ini merupakan progam dari KPU RI. Untuk mengevaluasi seberapa siap KPPS kita dalam menyambut pesta demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024,”ucapnya.
Menurut Ketua KPU kota Bitung, Bahwa kesiapan KPU sudah 92 persen untuk menyambut pesta demokrasi termasuk dengan pengadaan logistik, semoga kegiatan ini berjalan dengan aman dan lancar.
“Untuk kegiatan simulasi yang dilaksanakan pada hari ini, sebanyak 240 surat suara yang disediakan.
Jumlah pemilih simulasi sebanyak 240, dan disinilah kita bisa melihat kesiapan KPPS, apakah tugas yang diberikan sudah di kuasai atau belum, sehingga kita bisa melihat apakah ada potensi masalah di lapangan atau tidak, agar kita bisa mengantisipasi persoalan di setiap TPS,”tutupnya. (SDU)