KOORDINAT.CO, GORONTALO – Pihak Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo diduga melakukan pembiaran dengan memuluskan aktivitas pengiriman sampel pasir batu sebanyak 122 Corebox dengan total 4.735, 7 Kilogram yang ditujukan kepada Laboratorium Geoservice Cikarang, Bekasi.
Terinformasi bahwa material tersebut, milik PT. Pani Emas Tani Sejahtera (PETS).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh media di lapangan terdapat sebuah surat pengantar sample metalurgi yang akan diterima oleh Diyah Farida dengan menggunakan jasa ekspedisi PT. Trans Contonint dengan menggunakan 2 jenis mobil truk Type ST08 yang dikemudikan oleh Junaidi Mamonto dengan Nomor Polisi (Nopol) B 9927 SXR dan ST04 Nopol 9232 SXR dikemudikan oleh Aswad Rahman.
Pihak Bandar Udara Djalaludin. PT. APLOG (Angkasa Pura Logistik) dan PT. Trans Continent, Irawan Supriadi mengakui bahwa barang yang akan dikirimkan oleh PT. PETS adalah bongkahan batu yang menjadi sampel, dan akan dikirimkan melalui udara ke daerah Bekasi
” Iya benar itu material. Begini, yang berhak menginginkan barang itu boleh atau tidak dikirim adalah otoritas Bandara dalam hal ini beliau di PBU Gorontalo.” Ungkap Irawan, Selasa (4/04/2023).
Selanjutnya, Irawan menyebut bahwa syarat barang itu masuk dari dirinya dan satu rekannya bernama Bachtiar.
” Itu BM APLOG adalah Undang-Undang nomor 1 tahun 2009 tentang keamanan, dan keselamatan penerbangan. Sepanjang itu memenuhi syarat dari aspek 2 itu tidak ada masalah. Tanggal 5 kami melakukan penerbangan perdana dan itu tidak ada masalah, itu clear. Terus tanggal 10 kita melakukan penerbangan kedua Itu dipersoalkan.” Pungkasnya.