Opini Oleh
Rinto Nurkamiden Napu
Mahasiswa IAIN Strata 2 Fakultas Hukum
Koordinat.co, Opini. Janji Politik merupakan Amunisi dari Setiap Paslon untuk menyakinkan para masyarakat, janji yang dibuat para kandidat dalam sebuah kontestasi di bidang politik dan itu sudah tidak asing lagi dalam percaturan politik. Sebuah janji yang dibalut dengan kata kata manis untuk menyakinkan para pemilih, tetapi ada yang terbujuk dengan rayuan janji manis dan ada yang kecewa, dalam artian Janji demi janji dilontarkan tanpa ada kepastian hingga akhirnya rakyat berkesimpulan adanya pemimpin pemberi harapan palsu atau PHP. A leader is a dealer in hope (seorang pemimpin adalah penjual harapan). Begitulah kalimat yang pernah dilontarkan salah satu pemimpin revolusioner yang pernah dimiliki Perancis, Napoleon Bonaparte.
Sebentar lagi memasuki tahap Kampanye Pilkada Paslon, tentunya dalam tahapan kampanye tidak lepas yang namanya Janji Janji Program Paslon kepada masyarakat. Ini merupakan Strategi yang tujuan nya Tujuannya untuk menarik simpati rakyat agar bisa mendukung calon pemimpin sampai bisa mengantarkan ke arah kemenangan. Di tahap kampanye para Kandidat akan saling berlomba untuk mendapatkan suara dukungan dari masyarakat.
Panggung kampanye menjadi gudang pameran fisik, dan Obral obral janji, menampilkan daya tarik dengan gaya gestikulasi yang penuh tanda tanya, janji tidak pernah memenuhi kepastian Pertanyaan nya apakah janji manis para kandidat dapat direalisasikan? Kalau terjadi PHP kepada Masyarakat apa Konsekuensi nya..? apakah perlu pemakzulan dari Rakyat..? Nanti dilihat bagaimana Komitmen dari masing-masing Kandidat kepada Rakyat.
Jangan sampai ada sebuah janji janji Politik yang melahirkan Harapan Palsu, Saatnya Rakyat harus Cerdas dalam menentukan sikap. Satu suara dapat melahirkan pemimpin yang dapat menentukan nasib hajat hidup Masyarakat kedepan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang konsisten dengan ucapannya. Karena sebuah janji janji politik yang keluar dari mulut selalu berada antara harapan dan kenyataan. Pada akhirnya, apa yang menjadi kenyataan selalu bertolak belakang dengan harapan, sehingga janji janji memberikan Harapan Palsu kepada Rakyat (PHP) Olehnya berharap kepada Seluruh Kandidat Calon Bupati mempunyai komitmen dan konsisten dan ucapan janji janji politik nya, Rakyat tak pantas didustai, sebab merekalah pemilik kekuasaan yang sah.
Kekuasaan itu hanya diberikan kepada seseorang saat Pilkada agar menjabarkannya lewat program program Rakyat. Jangan ada dusta diantara kita dan Jangan ada pemimpin hararapan palsu (PHP). Pilkada bukanlah momentum untuk mendapatkan kekuasaan, melainkan saat tepat mereparasi ide, mendesain sehingga mampu menjabarkan konsep pembangunan berqiblat kepada rakyat, sesuai janji politik. Sehingganya janji politik adalah acuan dan Role model dalam menjalankan roda pemerintahan.
Jabatan politik adalah jabatan mulia dan karenanya pantas dimuliakan lewat kejujuran tanpa kebohongan. Janji tidak boleh hanya tinggal janji, Janji itu suci, Kalau janji seringkali diingkari, alangkah sedihnya hati rakyat, Jika janji acapkali diabaikan, sakitnya hati rakyat. Karena itu katakanlah saja apa adanya, bukan ada apanya, bukan memberikan janji janji yang memberikan Harapan Palsu. Semoga Pemimpin mempunyai jiwa semangat akan komitmen dan Konsisten sesuai dengan Janji Janji politik nya demi Kemaslahatan Rakyat Kabupaten Gorontalo. (***)