KOORDINAT.CO, BOALEMO – Dalam rangka memperingati Haul Gusdur Ke-13, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Boalemo melakukan agenda diskusi yang membahas tentang “Moderasi Beragama di Indonesia.
Agenda yang dihelat di Graha Putra Tunggal tersebut, pun membahas tentang penguatan kelembagaan ISNU, dari tingkat desa dan kecamatan se-Kabupaten Boalemo.
Dalam sambutannya, Ketua ISNU Kabupaten Boalemo, Dr. Riko Haka Djaini mengungkapkan, ISNU mengambil bagian dalam rangka mendiskusikan terkait bagaimana moderasi beragama di Indonesia terutama di Kabupaten Boalemo.
Menurutnya, pembahasan tentang moderasi beragama sangat diperlukan sebagai solusi, agar dapat menjadi kunci penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, damai, serta keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara maupun kehidupan beragama.
Disampaikan Riko, ISNU di Kabupaten Boalemo telah berdiri kurang lebih 2 tahun yang lalu .
Eksistensi ISNU sendiri, kata dia, mempunyai catatan beberapa hal, dimana dalam perjalanan ISNU yang menjadi bagian dari “Badan Otonomi” dari Nahdlatul Ulama, yang menghimpun para intelektual muda, para sarjana, yang tentunya diharapkan mampu membuat satu gagasan maupun ide, yang mampu untuk bisa memberikan kontribusi besar baik untuk daerah maupun negara Republik Indonesia tercinta.
“Peran NU didalam mendorong kemerdekaan Indonesia sangat besar. NU merupakan ujung tombak dalam pergolakan sejarah memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia melalui usaha dari pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari, mendorong Bung Karno untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia,” ungkap Riko, Sabtu (31/12/2022).
Maka oleh karena itu, lanjut dia, ISNU sebagai badan otonomi (Banom) yang bergerak dibidang kajian, disamping melakukan kajian yang bernuansa agama, juga melakukan kajian untuk kepentingan bangsa yg besar.
“Disamping itu, eksistensi ISNU senantiasa membangun, serta mendorong setiap kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan publik, maupun kepentingan agama. Namun, manakala kebijakan tersebut tidak berpihak pada kepentingan publik, maupun kepentingan agama, maka NU dan ISNU adalah garda terdepan untuk menentang kebijakan tersebut,” kata Riko.
Diakhir sambutannya, Riko menyampaikan bahwa agenda “Haul Gudsdur Ke-13” tersebut merupakan awal bagi ISNU Boalemo, untuk melakukan konsolidasi dalam rangka penguatan ISNU di Kabupaten Boalemo.
“Nantinya, awal Januari 2023 kami akan turun melakukan safari ke desa-desa se-Kabupaten Boalemo untuk merampungkan semua pengurus, baik dari tingkat kecamatan maupun dari desa dan ranting. Ini guna untuk mensinkronisasi antara kebijakan fungsi pengawasan NU, maupun lembaga ISNU mulai dari tingkatan dusun hingga kecamatan se-Kabupaten Boalemo. Tentunya agenda tersebut sangat berkaitan dengan kepentingan masyarakat maupun kepentingan agama,” pungkasnya.
(Arten Masiaga)