Oleh: Erijely Bandaro
Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah, saat itu Madinah menjadi kota kosmopolitan. Semua agama ada di Madinah. Semua etnis juga ada. Maklum Madinah menjadi pusat niaga. Apakah Nabi mengubah pakaiannya agar berbeda dengan Abu Lahab atau Abu Sofian yang anti Islam? tidak. Nabi tetap menggunakan pakaian sesuai dengan budaya Arab, budaya lokal.
Suatu saat Nabi melihat seorang pemuda mencukur sedikitnya janggutnya. Nabi berkata, kamu akan keliatan gagah kalau pakai janggut. Begitu cara Nabi mempertahankan budaya Arab. Karena orang Yahudi etnis Romawi kebanyakan tidak pakai Janggut. Jadi pakai janggut itu bukan sunah tetapi simbol bahwa Nabi menyiarkan Agama lewat kebudayaan yang sudah ada. Bahkan jilbab dan baju gamis muslimah ketika itu adalah budaya wanita bangsawan Arab.
Islam secara teologis merupakan sistem nilai dan ajaran yang bersifat Ilahiyah dan transenden, sedangkan secara sosiologis merupakan fenomena peradaban, kultural dan realitas sosial dalam kehidupan manusia. Dialektika Islam dengan realitas kehidupan terus menerus menyertai agama ini sepanjang sejarahnya. Sejak awal kelahirannya, Islam tumbuh dan berkembang dalam suatu kondisi yang tidak hampa budaya. Realitas kehidupan ini memiliki peran yang cukup signifikan dalam mengantarkan Islam menuju perkembangannya yang aktual sehingga sampai pada suatu peradaban yang mewakili dan diakui oleh masyarakat dunia.
Aktualisasi Islam dalam lintasan sejarah telah menjadikan Islam tidak dapat dilepaskan dari aspek lokalitas. Masing-masing dengan karakteristiknya sendiri mencerminkan nilai-nilai ketauhidan sebagai unity yang mengikat secara kokoh satu sama lain. Islam dalam sejarah yang beragam merupakan penerjemahan Islam universal ke dalam realitas kehidupan umat manusia.
Hanya saja yang berkaitan dengan fikih misalnya nikah, talak, rujuk, waris, zakat, sholat, rukun islam dan rukun Iman, halal dan haram, itu harus sesuai Al Quran dan Hadith. Selebihnya seperti Maulid Nabi, Nujuh hari, cara berpakaian, itu soal kebudayaan. Itu masalah muamalah, dan tidak diatur dengan ketat. Lebiih kepada arifan lokal. Namun baik soal fiqih maupun muamalah, utamakan akhlak.
Dalam agama lain juga ada masalah budaya Seperti Natal dan lainnya. Itu tidak ada kaitannya dengan aqidah. Menolak budaya dalam berinteraksi sosial, tak lain sikap puritan dan lemah iman.
Selamat Natal bagi Umat kristiani
Salam dari Babo
DDB