Oleh: Rianto Nurkamiden Napu, S.Pd Mahasiswa S2 Hukum
Koordinat.co, Opini. Dalam sebuah game ataupun perlombaan ada yang namanya kekalahan dan kemenangan, Itu merupakan bagian dari hasil akhir.
Dalam sebuah pertandingan kalah dan menang merupakan hal yang biasa terjadi, meraih kemenangan tentunya menjadi sebuah tujuan dan harapan utama dalam berkompetisi namun terkadangan harapan tak selamanya bisa terwujud, Alhasil kekalahan menjadi hasil yang diterima.
Bicara kekalahan ketika dimaknai memang dirasa pahit, tapi kalau di resapi akan terasa manis. Ada orang yang memaknai kekalahan sebagai bentuk kegagalan, inilah kepahitan, Namun ada juga yang memaknainya kegagalan sebagai bentuk kemenangan yang tertunda, itulah manisnya. Kalah dalam pertarungan itu adalah hal yang biasa. Tapi kekalahan sejati adalah ketika kita tidak mampu bangkit dari kekalahan.
Lantas, bagaimanakah kita menanggapi cara menerima kekalahan sejati..?? Yang dilakukan adalah : 1) diterima kekalahan dan mengakui kelebihan Lawan. 2) berjiwa besar tidak perlu beralasan. 3) Evaluasi diri dan belajarlah terus.
Para pemenang sejati dan petarung sejati tidak akan pernah berhenti berjuang meskipun kekalahan demi kekalahan terus dialami.
Pemenang sejati pasti tersenyum dan bahagia saat mengetahui dirinya belum berhasil karena sadar inilah bagian dari sebuah proses dan sudah menjadi skenario Tuhan sang Maha Pencipta.
Ketika dalam sebuah proses, seseorang tidak ikhlas menerima sebuah kekalahan dari sebuah game atau kompetisi yang terbuka dan terukur dengan sebuah regulasi maka menciptakan dan memunculkan perdebatan yang berkepanjangan, sehingganya jalan keluar untuk menerima kekalahan adalah ikhlas dan sabar sehingga menghindari kebencian dan perpecahan antar kita sesama, Menerima kekalahan adalah bukti bahwa kita rendah hati dan mensyukuri jalan Tuhan dan bukti bahwa kita tunduk pada kehendakNya itulah Kemenangan Sejati.
Para pemenang sejati adalah mereka yang sukses mengalahkan ego dan ambisi yang berlebihan dan selalu memiliki etika untuk berjabat tangan dengan pesaingnya, lalu mengucapkan selamat kemenangan. Karena menerima kekakalahan adalah merupakan kehendak dan Karunia Sang Pencipta.
Terimalah Kekalahan sebagai kemenangan bersama, Belajarlah dari sebuah kekalahan dan kekalahan adalah kemenangan yang tertunda.
Jika kekalahan itu diperlukan untuk membuat kita menjadi lebih kuat, maka menerima kekalahan adalah hal yang bijak. Orang yang bersedia untuk kekalahan, adalah orang yang telah lama menang dalam berjuang..
Sekian Terima Kasih ( Oemar Bakrie) ??