Koordinat.co, Kabupaten Gorontalo – Soal tidak adanya pelayanan pada malam hari, berupa Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, kini menuai kritikan dari aktivis Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Daerah (AMMPD) Provinsi Gorontalo yang juga merupakan Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Serikat Pemuda Anti Korupsi (SPAK) Provinsi Gorontalo, Rahmat Mamonto.
Pria yang akrab disapa Kaisar itu sangat menyayangkan pelayanan yang ada di Puskesmas Buhu tersebut. Menurutnya, pelayanan yang ada di Puskesmas Buhu merupakan pelayanan yang buruk.
“Jadi begini, terkait pelayanan yang buruk, itu pelayanan buruk dan Kapus (Kepala Puskesmas, red) ini terkesan tidak memiliki keinginan dengan tupoksinya sebagai Kepala Puskesmas. Kemudian harus menargetkan waktu pelayanan, ini bukan lagi jaman orde lama dan orde baru. Harusnya, Kapus itu lebih tanggap, apalagi ini darurat terkait kecelakaan. Nah ini sangat disayangkan dan sangat disesalkan, kalau Kapus kemudian menargetkan waktu dalam pelayanan sehari itu hanya sampai jam 2 siang,” ujarnya kepada Media ini, Kamis (19/11/2020) malam.
Aktivis yang berasal dari Kecamatan Tibawa itu mengatakan, bahwa pihak Puskesmas Buhu tersebut telah merusak citra Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal terkait pelayanan publik.
“Perlu diingat, bahwa setelah dari jam 2 (siang) itu hitungan gaji Kepala Puskesmas dan yang lainnya itu tidak hanya sebatas itu, jadi pelayanan juga harus maksimal, walaupun dalam keadaan Covid-19. Kalau persoalan Covid-19 tentu ada ketentuan-ketentuan yang memperhatikan protokol kesehatan. Nah, sehingga ini sangat disayangkan,” tegas salah satu aktivis yang paling kritis di Provinsi Gorontalo tersebut.
Ia pun sangat mengapresiasi adanya tindakan cepat dari Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir yang dalam waktu dekat ini akan segera memanggil Kapus Buhu.
“Ini tentu sangat diapresiasi langkah yang diambil oleh Kadis ini, guna untuk menjawab apa yang menjadi sorotan publik, karena ini bukan lagi persoalan Kapus, tapi ini sudah persoalan pelayanan publik yang tidak maksimal. Dan juga bukan hanya sebatas dipanggil, bila perlu ganti Kepala Puskesmasnya itu, sebab ini jangan sampai ada lagi persoalan-persoalan yang sedemikian rupa atau kejadian yang sama,” pungkasnya.
Penulis/Editor: Ricky Rianto Kadir