KOORDINAT.CO, GORONTALO UTARA -Maksud kedatangan lima (5) warga Kota Gorontalo dan Isimu yakni Fitri Karnain (59), Mirnon Tudunengo (52) warga Dulomo Kota Gorontalo, Ayis Lakoro (52) warga Wongaditi Kota Gorontalo, Arman lamola 51 desa tolotio kecamatan tibawa dan Imbran labajo 52 desa umialo kota tengah diduga karena diminta oleh salah satu calon bupati Gorut.
Pengakuan ini disampaikan oleh Fitri Karnain saat ditemui oleh awak media ini, Kamis (17/04/2025) di Sekertariat Panwascam Atinggola. “Dari kami berlima ini ada salah satu temannya Thariq Modanggu semasa sekolah dulu yakni Arman Lamola” ungkapnya.
Menurut Fitri, Thariq menelpon Arman untuk diminta bantuan menggalang dukungan di wilayah Atinggola untuk Thariq Modanggu dan pasangan calon yang maju pada Pilkada Gorut. “Thariq menelpon temannya yakni Arman untuk dimintai bantuan dalam rangka menggalang dukungan di Atinggola, siapa tau ada keluarga atau kerabat” jelasnya.
Apa yang disampaikan oleh Fitri tersebut kemudian diayakan oleh Arman yang mengakui memang benar dirinya berteman dengan Thariq Modanggu. “Iya saya dan pak Thariq berteman semasa sekolah dulu. Makanya beliau menelpon minta bantuan untuk menggalang dukungan” ungkapnya.
Kalau mengumpulkan KTP itu tidak dilakukan oleh dirinya bersama dengan keempat teman lainnya. Hanya memang terjadi pengumpulan KTP di rumah tempat mereka makan dan beristirahat sampai mereka diamankan. Selain itu juga dijelaskan oleh kelima warga tersebut bahwa mereka merupakan kader partai Garuda yang juga ingin eksis dan membantu dalam perhelatan PSU di Gorut.
Apa yang disampaikan oleh Fitri Karnain dan Arman Lamola juga didukung dengan riwayat panggilan di telepon genggam mereka ada panggilan keluar ke nomor 08524111477 yang diberi nama Thariq Modanggu pukul 9:01 AM selama 1 menit 50 detik atau 580 kb. Selain itu juga ada percakapan di salah satu riwayat chat yang menerangkan bahwa mereka berlima sedang berada di Gorut untuk mengawal proses eksekusi.
Sekedar informasi, kelima warga tersebut menggunakan mobil berwarna biru yang diduga mobil sewaan dengan plat nomor DB 1841 MP.