KOORDINAT.CO, GORONTALO – Perihal kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pengelolaan anggaran di ruang lingkup Perumda Tirta Bulango eks PDAM Bone Bolango, yang diaudit oleh BPKP wilayah Gorontalo dikabarkan hasilnya sudah diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo.
Hal tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh tokoh masyarakat Bone Bolango, Niko Ilahude saat mendatangi kantor Kejati Gorontalo beserta beberapa orang, Kamis (6/07/2023) seperti dikutip dari ligonews.id.
” Ia, auditnya sudah ada dan ini informasi A1 yang kita dapatkan. Kalau tidak salah dua hari yang lalu sudah masuk di Kejati, dan kerugian negara kurang lebih Rp.20 Miliar.” Ungkap Niko.
Kata Niko, bahwa maksud kedatangan dirinya dan rekan-rekan tidak lain mempertanyakan kepada pihak kejaksaan kapan penetapan tersangka atas dugaan korupsi di Perumda Tirta Bulango tersebut.
” Tadi kita diterima oleh Kasi Penkum (Kepala Seksi Penerangan Hukum), dan jawaban dari beliau yang diberikan mandat oleh pak Kajati serta Aspidsus, membenarkan bahwa hasil perhitungan BPKP sudah ada di Kejati, dan mereka akan melakukan gelar perkara di Kejagung atas dua kasus yaitu, Bansos dan PDAM.” Katanya.
” Menurut pandangan kami mereka sudah bekerja, dan mereka akan meminta restu dari Kejagung untuk melangkah selanjutnya untuk melakukan gelar perkara. Kami memahami, dan menerima itu. Kalau sudah gelar perkara di Kejagung berarti sudah terpenuhi semua baik hasil audit Bansos, dan PDAM.” Sambung Niko Ilahude.
Masih lanjut Niko, bahwa terhadap dua kasus besar di Bone Bolango itu tokoh-tokoh pejuang Kabupaten Bone Bolango menegaskan akan terus mengawal kasus itu hingga dinyatakan tuntas.
” Kami akan mendatangi Kejagung untuk menanyakan kebenaran, dan apa benar gelar perkara ini dilakukan.” Ungkap Niko menegaskan.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Gorontalo, melalui Kasi Penkum, Dadang M. Djafar ketika ditemui di ruang kerjanya membenarkan hasil audit BPKP mengenai kasus dugaan korupsi di PDAM Bone Bolango sudah ada.
” Ia, benar sudah ada di Kejati, untuk berapa total kerugian negara, saya belum tahu. Jadi kita juga tidak diam, dan saat ini masih berproses dan soal gelar perkara di Kejagung saya belum tahu kapan juga.” Tutupnya.
Ghaffar Becelebo