KOORDINAT.CO, KABGOR – Kepala Bidang (Kabid) Keuangan dan Aset Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Mathias Tangulu, akhirnya menanggapi soal pernyataan Kepala Desa (Kades) Prima, Kecamatan Asparaga, Oyin Kadir, terkait pengadaan pemasangan lampu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sebelumnya telah dikonfirmasi terlebih dahulu kepada dirinya.
Menurut Mathias, pernyataan Kades Prima, Oyin Kadir, yang menyebut-nyebut namanya terkait pengadaan PLTS tersebut adalah sesuatu yang wajar, karena PLTS tersebut juga merupakan aset desa yang wajib ia catat.
“Tidak ada masalah menurut kita (saya, red) to, karena itu kan aset to, itu wajib dicatat semua to,” ujar Mathias kepada Koordinat.co, Kamis (29/7/2021).
Ia menjelaskan, terkait pengadaan PLTS tersebut, tidak jadi masalah kalau memang merupakan kebutuhan masyarakat yang telah diusulkan dalam rapat musyawarah.
“Sebenarnya kita bilang pa ti Ayah (Kades), Ayah kalau kebutuhan masyarakat diusulkan dalam rapat musyawarah, toduwolo, silahkan, begitu,” terangnya.
Lebih lanjut Mathias menjelaskan, terkait penyedia PLTS, dirinya pun tidak pernah merekomendasikan kepada siapa pun, termasuk ke Kades Prima. Hanya saja, dirinya merekomendasikan untuk memilih yang bagus-bagus.
“Nah masalah penyedia, silahkan pilih penyedia yang profesional, kemudian lampunya (PLTS) juga dianggap bagus, itu. Tidak rekomendasikan siapa penyedianya, cuma kita rekomendasikan depe yang bagus-bagus itu, silahkan pilih saja yang bagus,” ungkapnya.
“Torang (kami) nah, sudah kita rekomendasikan begitu, pilih jo yang bagus-bagus to yang penyedia-penyedia itu, kaya lampunya. Berarti sudah itu yang dorang (mereka) lakukan di bawah to, berarti Kepala Desa menganggap yang ini bagus,” tandasnya.
Sebelumnya, salah satu Aktivis Kabgor, Yanto Kolly, menduga jika anggaran untuk pemasangan lampu PLTS di Desa Prima tersebut adalah mark up. Pasalnya, menurut Yanto, dugaan mark up tersebut bisa dilihat dari jumlah anggaran yang digunakan untuk PLTS itu sendiri, yaitu sebanyak 30 juta rupiah untuk kapasitas 100 watt per unitnya.
Penulis: RRK