Oleh : Rinto Nurkamiden Napu
Koordinat.co, Opini – Dalam semua system tatanan kegiatan butuh penyeimbang atau Cek and Balance, dengan cara apa..? Kritik. Tentunya kritik yang membangun sistem tatanan tersebut.
Kritik adalah kecaman atau tanggapan disertai uraian terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Kritik Merupakan sebuah Vitamin penambah dan perangsang adrenalin untuk berfungsi secara sehat dan Cerdas ( Prof. Sarson. P).
Kritik juga dilahirkan supaya tidak terjadi sistem kediktatoran dan arogansi oleh seseorang, ataupun terjadi kultus terhadap person sehingga selalu terjadi pembenaran sepihak walaupun tidak menguntungkan Orang banyak.
Orang bijak lebih suka mendapatkan keuntungan dari kritik membangun daripada dirusak oleh pujian palsu. Ketika orang berhenti memberi kritik yang membangun, mereka kemungkinan besar telah menyerah dan ada permainan cantik yang terselubung, lebih baik menghadapi kritik yang membangun dari pada pujian yang menusuk jantung.
Kritik dapat menghilangkan kesombongan seseorang dan tanpa kritik membuat sesorang dan seenaknya mengambil keputusan sendiri tanpa Memikirkan kepentingan Orang banyak ataupun anggotanya.
Hilangnya Egalitarianisme terhadap dirinya dan lahirnya konspirasi mencari laba untuk kepentingan pribadi atau memperkaya diri sendiri, disinilah kritikan hadir untuk membentengi perbuatan perbuatan yang melenceng dari regulasi dan tidak berpihak kepada orang banyak.
Pesan Kritik adalah menyamakan persepsi untuk mencari kebenaran dan bukan untuk mencari pembenaran, Olehnya itu, Maknai kritikan sebagai Motivasi dan Evaluasi untuk menuju kearah yang lebih baik.
Tanpa kritk kita tidak mengerti dan tidak tahu Apa apa, mari bangun kritikan yang Logis, Etis dan Estetis sebagai sorot untuk menyinari arah jalan ketempat tujuan yang diharapkan untuk kemaslahatan orang banyak. (K01)
#OemarBakrie