Koordinat.co, Kabupaten Gorontalo – Pembagian bantuan terdampak Covid-19 di Desa Motilango, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo dikeluhkan masyarakat desa setempat. Pasalnya, bantuan yang diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 tersebut dinilai tidak merata. Hal tersebut berdasarkan penuturan AN (27) masyarakat Dusun Bilundu, desa setempat kepada Media ini, Kamis (10/12/2020).
Menurut pengakuannya, disituasi pandemi saat ini, dirinya belum pernah menerima bantuan apapun, baik bantuan sembako maupun bantuan langsung tunai (BLT).
“Belum ada bantuan li Ayah (Kades, red) ini selama Corona (Covid-19) ini, pokoknya tidak ada,” ujar AN.
Sebelumnya, ia pernah mempertanyakan persoalan bantuan terdampak Covid-19 tersebut kepada Kepala Dusun (Kadus) setempat, namun tetap saja dirinya tidak pernah sama sekali menerima bantuan terkait bantuan terdampak Covid-19 tersebut.
“Ti Kadus bilang, baru tidak ada yang keluar. Dorang (mereka) cek-cek di rumah (saya), kong nyanda (tidak) ada, biar cuma (hanya) 100 rupiah saja tidak ada,” keluhnya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu hanya bisa pasrah. Pasalnya, kata dia, dari awal pandemi Covid-19 mewabah, dirinya belum pernah menerima bantuan apa pun dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Motilango.
“Pokoknya samua tidak ada. Cuma yang saya tau, saya pernah dapat bantuan masih di jamannya Ayah Cun (mantan/Kades sebelumnya), itu bantuan rumah yang 6 juta itu. Cuma itu, kalau soal bantuan lain tidak ada pak, biar cuma sembako tidak ada,” kata pria yang memiliki 2 anak tersebut.
Dirinya pun berharap perhatian dari Pemdes Motilango, agar kiranya dapat memperhatikan seluruh masyarakat Motilango, khususnya masyarakat yang kurang mampu.
“Itu harapan saya Pak. Saya ini tidak pernah dapat bantuan apa pun, PKH, BPNT, BLT, sembako tidak ada. Saya ini kalau dorang (mereka) mo suruh kerja bakti di desa, saya ba karja (kerja). Tapi, kalau soal bantuan, saya tidak ada (tidak dapat),” tandasnya.
Terkait hal itu, Kepala Desa (Kades) Motilango, Hamid Buna saat diklarifikasi melalui sambungan seluler menjelaskan, masyarakat yang termasuk sebagai penerima bantuan terdampak Covid-19 itu harus masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT).
“(Tapi) pertama itu, saya memberikan (bantuan sembako) sekitar 900 KK (kepala keluarga) yang saya bagikan itu. Semua dapat, orang kaya dapat, orang menengah dapat, orang miskin dapat. Barangkali dia (AN) tidak ada disini stau pada saat itu stau atau bagaimana,” pungkasnya.
Penulis/Editor: Ricky Rianto Kadir