Koordinat.co, Kabupaten Gorontalo – Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo disoroti oleh masyarakat setempat. Pasalnya, masyarakat mengeluhkan tidak adanya pelayanan pada malam hari berupa Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di Puskesmas tersebut, padahal di Puskesmas tersebut terdapat petugas yang sedang melaksanakan piket.
Santy Pakaya, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Tibawa yang juga merupakan keluarga pasien yang tidak mendapat pelayanan di Puskesmas tersebut mengatakan, atas kejadian kecelakaan yang bersifat emergensi tersebut kalau bisa dikonfirmasi ke pihak-pihak terkait, sehingga ada rekomendasi atau sejenisnya yang bisa melayani 1 kali 24 jam.
“Karena di Puskes itu juga ada keterbatasan alat-alat dan sebagainya. Sehingga dengan kejadian tadi ini bisa membawa hikmah buat kita semua, baik itu pihak puskesmas, desa maupun masyarakat,” ujar Santy kepada Koordinat.co, Kamis (19/11/2020).
Soal kecelakaan yang dialami oleh pasien yang tidak mendapatkan pelayanan berupa P3K oleh Puskesmas tersebut, padahal itu sangat emergensi, dirinya mengatakan bersyukur jika tidak bertepatan dengan ajal.
“Sesuai dengan pelayanan publik, seharusnya ada pertolongan pertama, bahkan saya sendiri pun kalau saya orang kesehatan, saya tidak tega ketika melihat kondisi seperti itu,” jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Greenleaf Gorontalo Indonesia tersebut.
Sementara itu, saat ditemui di Puskesmas setempat, petugas piket tersebut menjelaskan, yang ada pelayanan di Puskesmas Buhu pada malam hari hanyalah pelayanan persalinan, yang buka 1 kali 24 jam.
“Kalau mau kan ada yang terdekat di (Puskes) Tibawa, itu kan 24 jam itu UGD. (Kami) bukan menolak (pasien), torang (kami) ini juga (hanya) menjalankan tugas, ini kan memang torang pe tugas dari Kepala Puskesmas (Kapus), torang hanya melaksanakan apa yang Kepala Puskesmas perintahkan,” jelas petugas piket, Nikma dan Sindi yang merupakan Bidan di Puskesmas tersebut.
Hal senada dikatakan oleh Kapus Buhu, Muhtar Rahim. Saat diklarifikasi melalui sambungan seluler, dirinya menjelaskan, bahwa Puskesmas Buhu tersebut statusnya rawat jalan, jadi UGD (Unit Gawat Darurat) nya hanya sampai jam 2 siang.
“Yang rawat inap itu Puskesmas Tibawa yang di Isimu, itu sampai 24 jam UGD nya. Jadi tidak ada Perawat yang jaga setelah jam 2 (siang) begitu, yang 24 jam di Puskes Buhu itu cuma persalinan,” jelasnya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Roni Sampir saat dikonfirmasi menegaskan, memang aturannya kalau Puskesmas rawat jalan itu hanya sampai jam 2 siang, tetapi ketika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan dan ada petugas di tempat, wajib hukumnya pihak Puskesmas melakukan pertolongan.
“Tidak ada alasan hanya sampai jam 2 (siang) padahal ada mereka (petugas) disitu. Nah, ini menjadi atensi saya dan ini sudah ulang-ulang saya bilang ke mereka begitu. Nah, nanti akan saya telpon Kapusnya dan Insya Allah akan ada perbaikan kedepan. Cuma yang jelas akan saya panggil Kepala Puskesmasnya. (Seharusnya) harus ada pertolongan pertama, apalagi ada petugas disitu. Jadi kasus di Buhu dan mungkin di Puskes lain juga, tapi ini menjadi pelajaran untuk semua Puskesmas dan itu akan saya perintahkan begitu,” pungkasnya.
Penulis: Ricky Rianto Kadir