KOORDINAT.CO, POHUWATO – Publik Pohuwato bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh dua orang siswa-siswi asal Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Patilanggio, dimana dua siswa-siswi tersebut mewakili Provinsi Gorontalo pada lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional.
Kedua anak tersebut masing-masing Ningsih Ibrahim dari Dusun Wubudu, Desa Padengo, Kecamatan Dengilo, dan Hais Sibati yang berasal dari Dusun Reset, Desa Iloheluma, Kecamatan Patilanggio yang sedianya akan berangkat menuju Jakarta pada Minggu 9 Oktober 2022.
Dua anak tersebut resmi dilepas Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, disela-sela pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Taqwa Al-Bahar, Dusun Wubudu, Desa Padengo, Kecamatan Dengilo, yang dihadiri Kakan Kemenag Pohuwato KH. Fahri Djafar, Anggota DPRD Pohuwato Ismail Samarang, dan Camat Dengilo Nakir Ismail, Sabtu (08/10/2022).
Selaku pemerintah daerah, Bupati Saipul Mbuinga mengapresiasi kedua anak yang berhasil mewakili Provinsi Gorontalo di tingkat nasional.
“Ini sangat luar biasa, saya tentunya akan memberikan apresiasi besar dan ini akan menjadi kebanggaan kita di Pohuwato. Karena orang yang berasal dari dusun justru dapat mengikuti dan mewakili Provinsi gorontalo. Tentu ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya yang ada di Pohuwato,” ucap Bupati Saipul.
Tak cuma itu, kata Bupati Saipul, yang sangat luar biasa adalah keberanian dari anak-anak ini, karena tidak ada mata pelajaran dan juga tidak ada guru dari pelajaran yang diikuti tapi bisa mengalahkan siswa dari daerah lain.
“Ini berarti mereka belajar secara otodidak karena tidak ada guru dan mata pelajarannya, mereka punya buku yang dipelajari. Kita doakan kedua anak yang membawa nama harum bukan saja Pohuwato tapi Provinsi Gorontalo ini, Insha Allah dapat dan bisa berlomba dengan baik dan bisa meraih lomba di tingkat nasional,” harap Bupati Saipul.
Diterangkan Saipul, pemerintah daerah akan senantiasa memberikan perhatian khusus kepada dua anak yang menjadi aset daerah tersebut, serta keberangkatan menuju Jakarta nantinya akan diintervensi dengan Baznas Pohuwato dan juga akan diberikan bantuan tersendiri secara pribadi.
Sementara itu, Kakan Kemenag Pohuwato, KH. Fahri Djafar menjelaskan, KSM adalah program Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menguji kemampuan anak-anak madrasah mulai dari tingkat SMI tingkat MTS, dan tingkat MA. Kompetisi Sains Madrasah atau KSM di dalamnya ada beberapa mata pelajaran terintegrasi.
“Kalau anak-anak dari MI khususnya yang ada di wubudu ini sudah mengikuti kompetisi dari kabupaten dan mendapat juara 1 serta tingkat provinsi juara 1 pula di bidang matematika terintegrasi. Pun demikian dengan yang MA mendapat juara 1 pula di kabupaten dan provinsi,” ungkap Ustadz Fahri.
Yang dimaksud terintegrasi, menurut Fahri Djafar, adalah pelajaran matematika yang dikaitkan dengan materi agama, karena di soal itu ada ayat Al-Qur’an dan hadist.
“Orang tidak menyangka dari semua MI di Provinsi Gorontalo, MI Wubudu yang ada di pelosok, jauh dari jalan raya dan semua guru berstatus honorer, mampu mengalahkan MI yang ada di provinsi dan dengan dukungan masyarakat Wubudu, madrasah ini bisa maju,” terang Ustadz Fahri.
Demikian juga, lanjut dia, yang dari Desa Iloheluma, Patilanggio, dengan pelajaran kimia anak sekolah Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Al-Ihsan sangat luar biasa, karena materi pelajaran yang diikuti di KSM adalah pelajaran kimia.
“Di sekolah itu (MA) tidak ada guru kimia, tapi ini anak ikut KSM mengambil mata pelajaran kimia, sementara pelajaran kimia yang paling diperhitungkan di Provinsi Gorontalo ini adalah di MAN Cendekia, ini menjadi sebuah kebanggan bagi kita di Pohuwato karena MA Patilanggio bisa tampil mewakili provinsi, kedua anak tersebut Insha Allah akan berangkat Ahad ke Jakarta dan menuju pondok gede asrama haji, Jakarta, sebagai tempat pelaksanan lomba KSM,” kata Ustadz Fahri Djafar.
(FADEL MONOARFA)