Koordinat.co, Gorontalo Utara – Pelaksanaan Musyawarah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) Gorontalo Utara (Gorut) ke IV pada pekan kemarin sedikit meninggalkan riak, hal ini terlihat dari adanya saling klaim beberapa hari ini antara mantan Stering Commite (SC) Nanang Latif dan Sekertaris DPW PAN Provinsi Gorontalo Lukman Botutihe.
Namun tak demikian sikap salah satu calon formatur Nova Rolina Uno yang meski dirinya terkesan dilengserkan dalam daftar nama yang dibacakan oleh Ketua Umum (Ketum) DPP PAN, Zulkifli Hasan sebagai formatur tapi tak menyurutkan niatnya untuk membesarkan partai.
“Saya sangat menghormati dan menjunjung tinggi keputusan partai. Demikian juga pendapat dari saudara Lukman Botutihe. Buat saya ini merupakan spirit dan motivasi untuk diri saya. Sekali lagi bagi saya keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah mutlak dan wajib ditaati,” ujar Nova Uno, saat berbincang dengan koordinat.co, Selasa (09/02/2021).
Menurut Nova, dalam berorganisasi dirinya selalu siap untuk berkorban, sebab menurutnya kesuksesan partai merupakan tujuan utama dirinya bukan justru sebaliknya.
“Semoga dengan adanya permasalahan ini bisa lebih mendewasakan saya dalam berpolitik. Saya serahkan semuanya ke DPP PAN, sebab DPP yang punya kuasa sepenuhnya. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bisa berkompetisi dalam Musda walaupun tidak secara transparan,” ujarnya.
Sebelumnya pelaksanaan Musda PAN Gorut yang digelar secara daring dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, pada Sabtu (08/02/2021) menuai sorotan salah satu SC Nanang Latif.
Agenda pelaksanaan musda tersebut dinilai cacat prosedural, dimana, para calon formatur yang resmi mendaftar dan mendapat undangan tertulis tidak dibacakan oleh Ketum DPP PAN, Zulkifli Hasan.
Yang dibacakan hanyalah kader partai dan person yang tidak pernah mendaftar dan tidak masuk penjaringan bakal calon ketua. (K01)