• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • contact
KOORDINAT.CO
Advertisement
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
No Result
View All Result
KOORDINAT.CO
No Result
View All Result
Home Uncategorized

MENGAPA TOKOH INTOLERAN DIPUJA?

Margarito by Margarito
0
SHARES
91
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Oleh : Muhsin Labib

Siapapun dia, kalau buruk tetaplah buruk. Tapi mengapa yang menurut banyak orang nyata buruk punya banyak pengikut dan cukup merepotkan?

Meski mungkin kita mengecamnya dan menentang aksinya bahkan sebagian dari kita mencemooh rasnya juga mencelanya dengan aneka sebutan buruk, mengapa banyak yang patuh gila kepadanya Pertanyaan ini bukan soal pro atau kontra terhadap pandangan, pernyataan dan aksinya. Ini soal fakta ironik yang kerap membuat banyak tak habis pikir tentang banyaknya orang yang rela menjadi perisai dan umatnya.

Apakah karena punya definisi tentang baik dan buruk juga benar dan salah yang berbeda dengan definisi para penentangnya? Atau karena sosoknya dan kharismanya juga keberaniannya? Atau karena pandangan ekstrem yang kerap disampaikannya dalam retorika keras? Atau karena moment pertama dengan isu besar yang diangkatnya hingga penguasa pun terkesan ragu-ragu menghadapinya secara tegas? Atau karena justru dibesarkan oleh banyak individu masyarakat yang terlanjur beragama secara ekstrem? Atau karena jadi akibat korban bisnis opini yang menciptakan post trust dalam kompetisi palsu?

Artikel Terkait :  Balai Gakkum KLHK Berhasil Menangkap Aktor Pembalak Kayu Ilegal

Siapapun bisa menjadi tokoh besar dan diikuti oleh banyak orang meskipun tak punya keunggulan pengetahuan dan lainnya, bila sukses menjadikan dirinya sebagai titik temu elemen-elemen penting yang berlainan. Banyak individu dibesarkan oleh kelompoknya sekeyakinan dan seetnisnya. Tapi jarang individu justru dibesarkan oleh selain kelompok sekeyakinan dan seetnisnya.

Faktanya dia adalah irisan dalam semua kelompok agama. Pertama, dalam akidah bertemu dengan Islam mainstream di Indonesia; Kedua, dalam aksi dan pergerakan sama dengan kelompok-kelonpok puritan anti tradisi dan pengusung khilafah.

Suka atau tidak suka, ketika seorang habib yang secara kultural NU bahkan menempati posisi khusus di tengah mereka karena ikatan primordial dan emosional, sekaligus mengkombinasikannya dengan pandangan yang cenderung puritan dalam isu sosial terkait kemaksiatan lalu isu politk identitas yang agresif termasuk penegakan syariah dan khilafah, berpeluang menggeser tokoh besar yang hanya dihormatj oleh salah satu dari dua kelompok Islam tersebut. Dia dan gerakannya menyedot dua massa Islam sekaligus, meski boleh jadi dukungan kepadanya hanya emosional dan temporal karena isu dan sentimen yang jadi daya tariknya bersifat dinamis dan kontekstual. Dielu-elukan oleh massa yang suka maulid sekaligus didukung oleh kelpmpok-kelompok yang rajin membid”ahkan tahlil dan pro khilafah

Artikel Terkait :  KETURUNAN NABI SAW TIDAK DIKECUALIKAN DARI PRINSIP KEADILAN DAN HUKUM (Bagian 1)

Tak hanya itu, meskipun komunitas Syiah pada umumnya punya kriteria keulamaan ketat yang menjadi asas otoriras transenden dan kompetensi serta membentuk hierarki kepatuhan vertikal, beberapa individu di dalamnya secara konsisten memberikan apresiasi melawan opini dominan komunitas ini yang cenderung menolaknya.

Pertanyaan pentingnya, apakah dia dibesarkan oleh massa ataukah dia menciptakan massanya sendiri? Ataukah dia dan massanya adalah sebuah produk?

Menurut saya, massa intoleran selalu ada dalam masyarakat dan bukan karena tokoh yang membentuknya bukan karena import dari daerah luar, namun dibentuk oleh doktrin yang tersimpan di balik ratusan teks dan ditanamkan dari masa ke masa melalui aneka sarana dan dalam beragam acara. Siiapapun yang jadi pemimpin hanyalah penghimpun individu-individu intoleran yang berserakan. Individu yang menjadi penghimpun dan mobilisator pun adalah produk doktrin teologi yang memberinya hak dan kesempatan memobilisasi massa itu.(R01)

Artikel Terkait :  Diduga Banyaknya Lahan Perkantoran Pemda Gorut Tak Bersertifikat, Mendapat Kritikan Aktifis Suara Parlemen Jalanan
Tags: Mengapa Tokoh intoleran dipuja?Muhsin labib
Previous Post

Lagi, Pemdes Puncak Mandiri Mendapat Perhatian Pemerintah Daerah

Next Post

Pakai Dana Pribadi, Kades Totopo Langsungkan Kegiatan Sunatan dan Pembeatan Massal

Next Post
Pakai Dana Pribadi, Kades Totopo Langsungkan Kegiatan Sunatan dan Pembeatan Massal

Pakai Dana Pribadi, Kades Totopo Langsungkan Kegiatan Sunatan dan Pembeatan Massal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Giliran Pelaku Penggelapan Toko Melapor Dugaan Persekusi Terhadap Dirinya

    Giliran Pelaku Penggelapan Toko Melapor Dugaan Persekusi Terhadap Dirinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Kelalaian Pihak Sekolah, Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kabila Gagal Masuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Unras Minta Bupati Gorontalo Tanggalkan Jabatan, Nyaris Ricuh dan Aduh Jotos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kontraktor Tinggalkan Hutang Ratusan Juta Rupiah, Edward Nangoy: Itu Tanggungjawab CV Syalwa Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswa SMKN 1 Limboto Dikeroyok di Halaman Sekolah, Orang Tua Siswa Lapor Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Pasar Sentral, Wali Kota Gorontalo Diminta Buang Handuk dan Minta Maaf Kepada Rakyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wow! Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang di Pilkada Kabupaten Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Terbaru

Kejari Kabgor Tegaskan Mendukung Pendampingan Proyek Terminal Limboto

Abvianto Syaifulloh: Mahasiswa UGM adalah Garda Muda Pembawa Perubahan

Juni 27, 2025
Pemda Gorontalo Apresiasi Program KKN Mahasiswa UGM

Pemda Gorontalo Apresiasi Program KKN Mahasiswa UGM

Juni 28, 2025
Tegaskan Nilai Satya, Adhi, Wicaksana, Kajari Gorontalo Kukuhkan Pejabat Baru

Tegaskan Nilai Satya, Adhi, Wicaksana, Kajari Gorontalo Kukuhkan Pejabat Baru

Juni 25, 2025
Kejari Kabupaten Gorontalo Gelar Sertijab Kasi Datun

Kejari Kabupaten Gorontalo Gelar Sertijab Kasi Datun

Juni 25, 2025
Asisten Pemkesra Arman Tutup STQH XI Tingkat Kabupaten Pohuwato 2025

Asisten Pemkesra Arman Tutup STQH XI Tingkat Kabupaten Pohuwato 2025

Juni 25, 2025
Wabup Iwan Adam Gelar Apel Kendaran Dinas Roda Dua Dan Empat Untuk Tertib Aset Daerah

Wabup Iwan Adam Gelar Apel Kendaran Dinas Roda Dua Dan Empat Untuk Tertib Aset Daerah

Juni 24, 2025
Bupati Pohuwato Wujudkan Swasembada 2025 Gelar Gerakan Tanam Padi Gogo dan Jagung

Bupati Pohuwato Wujudkan Swasembada 2025 Gelar Gerakan Tanam Padi Gogo dan Jagung

Juni 24, 2025
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • REDAKSI
  • Kontak Kami

© Copyright 2023 - All Rights Reserved | Proudly Hosted by Hestek Media

No Result
View All Result
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga

© Copyright 2023 - All Rights Reserved | Proudly Hosted by Hestek Media