KOORDINAT.CO, GORONTALO UTARA – Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berstatus guru/kepala sekolah di Gorontalo Utara (Gorut) dan oknum pimpinan desa (PD) Golkar diduga terlibat praktik money politics pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gorut. Keduanya, yang merupakan bagian dari tim bayangan dari salah satu Paslon, hingga kini tidak memenuhi panggilan Bawaslu dan polisi.
Keduanya teridentifikasi sebagai SP alias Adi pengurus parpol dan ST alias Eman (kepala sekolah di Kecamatan Tolinggula). Mereka diduga aktif membagikan uang kepada masyarakat untuk mendukung paslon tertentu. Meski tidak terdaftar secara resmi di Bawaslu atau KPU Gorut, keterkaitan mereka dengan tim pemenangan paslon sedang diselidiki.
Bawaslu Gorut telah memanggil keduanya dua kali, namun tidak diindahkan. “Kami sudah mengirimkan panggilan resmi, tetapi mereka tidak hadir. Dugaan sementara, mereka sengaja menghindar atau mungkin disembunyikan pihak tertentu,” ujar Koordinator Bawaslu Gorut, Minggu (11/5/2025).
Polres Gorut melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Adrianto. S.I.K mengaku kesulitan melacak keberadaan ASN dan pengurus parpol tersebut. “Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan status mereka. Jika terbukti melanggar, sanksi administratif dan pidana akan dijalankan,” tegas AKP Mohammad Adrianto, Kasat Reskrim Polres Gorut.
Sumber pelapor yang melaporkan hal ini menuturkan bahwa, modus yang digunakan berupa pembagian uang dalam acara silaturahmi warga. Masyarakat diminta melapor jika melihat kedua oknum tersebut.