KOORDINAT.CO, Gorontalo Utara – Aktivis Gorontalo Utara (Gorut) Juma Wardin merasa miris dikarenakan banyaknya honorer D3 keperawatan dan kebidanan yang mengabdikan diri sebagai honorer akan tetapi tidak terakomodir bahkan tidak memperoleh kuota untuk bisa bersaing dalam perhelatan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gorut padahal menurut Juma mereka telah mengabdikan dirinya dalam pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Hal ini sangatlah disayangkan, karena secara kinerja dan pengalaman bahkan pelayanan D3 keperawatan dan kebidanan itu sangatlah dibutuhkan dikarenakan fungsi dari tindakan dan pelayanan ke masyarakat sudah tidak meragukan lagi seperti pelayanan pasien, penjabaran program, pendekatan emosional ke masyarakat itu pasti mereka sudah kuasai karena dasar pengabdiannya” ujar Juma, Sabtu (16/10/2021)
“Sebenarnya kita dapat lihat sebagian besar Puskesmas itu masih rawat jalan, nah ini dibutuhkan tindakan pelayanan D3 sebagai para medis, akan tetapi sangat disayangkan mereka tidak tercover alias tidak memiliki kuota untuk pengangkatan ASN dan PPPK di Gorut dan bisa jadi nantinya akan terisi oleh yang baru masuk yang minim akan pengalaman” tutur Juma
Lanjut Juma seharusnya Dinas terkait memperhatikan hal seperti itu, kalau hanya untuk keperluan pemenuhan, yah perhatikan dulu kesejahteraan pegawainya bahkan perbaiki dulu setiap tempat pelayanan yang sudah ada juga puskesmas yang bangunannya yang sampai saat ini belum bergerak, tidak usah dulu membangun yang lain, selesaikan dulu bangunan yang ada dan belum selesai agar tidak tambah-tambah urusan.
Juma menambahkan agar pihak-pihak yang berkompeten jangan sekedar menerima data dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait saja akan tetapi bisa turun langsung mengecek kebutuhan serta nasib yang sudah lama mengabdikan dirinya bukan asal terima langsung iya saja, ini bisa dinilai bukan kinerja tapi cuman terima beres saja bahkan kalau perlu sebagai aktivis siap untuk mendampingi
“Kasihan bagi yang sudah mengabdi akan tetapi dengan kuotanya yang tidak ada seakan-akan tidak diberikan kesempatan untuk bisa ikut kompetisi dalam pengangkatan ASN maupun PPPK. Ini sangat disesalkan jikalau D3 perawat serta bidan kita yang sudah cukup mengabdikan diri bahkan berpengalaman harus mendaftar di daerah lain” tutup Juma (Indra)