• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • contact
KOORDINAT.CO
Advertisement
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
No Result
View All Result
KOORDINAT.CO
No Result
View All Result
Home Uncategorized

ASA DI PUNDAK GUS MENTERI AGAMA

Admin by Admin

Foto : Alto Makmuralto

0
SHARES
102
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter


Oleh: Alto Makmuralto
[Ketua Umum PB HMI (MPO) 2011-2013]

Setidaknya ada tiga topik menarik yang disampaikan Gus Yaqut Cholil Qoumas pada pekan-pekan awal ia ditunjuk selaku Menteri Agama Republik Indonesia. Pertama, agama merupakan inspirasi, bukan aspirasi; Kedua, pengikut Syiah dan Ahmadiyah adalah warga negara yang wajib dilindungi oleh negara, dan; Ketiga, populisme Islam perlu dicegah. Kalau saja ketiga topik itu dikawal serius oleh Gus Menteri, tentu dengan sokongan penuh Presiden Jokowi, maka era kegelapan akibat semarak intoleransi dan konservatisme agama akan lekas berlalu.

Terpilihnya Gus Yaqut menjadi menteri agama segera memanaskan kuping kelompok intoleran dan konservatif. Ketiga pernyataan Gus Yaqut di atas langsung disambar cibiran dan sinisme kalangan oposisi. Ada pula sementara pihak yang bersikap skeptis, atau menunggu kata-kata itu dibuktikan dulu secara nyata. Yang pasti, Gus Menteri telah menerangkan posisi dan sikapnya secara tegas; dan sikapnya yang demikian itu telah memberi asa bagi kita yang ingin hidup damai dalam kemajemukan.

Artikel Terkait :  Tidak Mengantongi Izin Lingkungan, Gakum DLH Hentikan Pekerjaan Dana Desa Botungobungo

Pertama: agama adalah inspirasi, bukan aspirasi. Konsepsi tersebut telah lama kita temukan dalam pemikiran intelektual muslim garda depan semacam Cak Nur maupun Gus Dur. Konsepsi itu menjadi teramat relevan dewasa ini di tengah maraknya intoleransi dan konservatisme agama (Islam) di Tanah Air, juga tuntutan/aspirasi sebagian kelompok yang menghendaki berdirinya khilafah, negara Islam, maupun NKRI Bersyariah. Fenomena dan aspirasi tersebut jelas tidak kompatibel dengan demokrasi, kebhinekaan, dan ideologi negara Pancasila yang berlaku di negara kita.

Kedua: pengikut Syiah dan Ahmadiyah adalah warga negara yang wajib dilindungi oleh negara. Dua kelompok minoritas ini telah menjadi bulan-bulanan kaum intoleran di Indonesia. Kalangan konservatif Islam umumnya masih memiliki sedikit toleransi kepada non-muslim ketimbang kepada Syiah dan Ahmadiyah. Mereka kerap menjadi korban persekusi dan tindak kekerasan; beberapa di antaranya bahkan tewas atau terpaksa mengungsi di negerinya sendiri guna menghindari kekerasan lanjutan. Negara seperti tak berdaya melindungi mereka, baik untuk sekadar hidup damai dan bebas dari intimidasi maupun (apalagi) untuk secara merdeka memeluk keyakinan dan beribadat menurut keyakinannya itu sebagaimana dijamin UUD 1945. Padahal, salah satu tugas negara ialah melindungi segenap rakyat Indonesia dan menjamin hak-haknya, tak peduli dia Syiah atau Ahmadiyah.

Artikel Terkait :  Terdakwa Penyerobotan Lahan Tak Kunjung Ditahan, Korban Pertanyakan Alasan Kejaksaan

Ketiga: populisme Islam perlu dicegah. Populisme Islam yang dimaksud tersebut adalah semaraknya perkembangan Islam berwatak intoleran dan konservatif di Tanah Air yang mengampanyekan seolah-olah umat Islam ditindas oleh rezim yang berkuasa. Pengertian populisme Islam dalam konteks ini sama sekali tidak terkait antusiasme kaum muslimin melaksanakan ajaran agamanya, sebab dari dulu kaum muslimin sudah antusias dalam berislam. Populisme Islam lebih dimaksudkan sebagai tumbuh pesatnya kelompok-kelompok yang menghendaki formalisasi Islam di ranah publik yang semestinya netral, dan memandang semua pemahaman keislaman di luar kelompoknya adalah salah, yang berlindung di balik isu seakan-akan umat Islam dizalimi dan dipojokkan. Tujuan dari gerakan populisme Islam tersebut ialah menggalang simpati sekaligus menghasut publik melawan elite (juga sistem) yang berkuasa dengan alasan subjektif adanya penzaliman, penindasan, dan semacamnya terhadap umat Islam. Kehadiran populisme Islam yang demikian itu selain tak sejalan dengan ideologi negara Pancasila, juga merupakan ancaman serius bagi harmoni dan kedamaian.

Artikel Terkait :  Bareskrim Polri Limpahkan Berkas Perkara Dugaan Penganiayaan Atas Nama Tersangka NB Alias Napoleon Bonaparte

Sejak memimpin GP Ansor, Gus Yaqut sudah kerap kita dengar menyuarakan Islam yang damai, toleran, dan memiliki rasa keindonesiaan. Sikap dan aksi Gus Yaqut melawan radikalisme dan intoleransi sangatlah meyakinkan dan tak perlu dipertanyakan lagi. Namun menjadi menteri tentulah sangat lain dengan menjadi pimpinan ormas, dan Gus Yaqut tak perlu digurui perkara demikian.

Selamat bekerja, Gus Menteri, kami menanti pelaksanaan kata-kata Anda!

Tags: Alto MakmuraltoAsa di pundak menteri agama
Previous Post

MUNGKIN

Next Post

MUI Sebut Ucapan Menteri Agama Gus Yaqut Mengundang Kontroversi

Next Post
MUI Sebut Ucapan Menteri Agama Gus Yaqut Mengundang Kontroversi

MUI Sebut Ucapan Menteri Agama Gus Yaqut Mengundang Kontroversi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Giliran Pelaku Penggelapan Toko Melapor Dugaan Persekusi Terhadap Dirinya

    Giliran Pelaku Penggelapan Toko Melapor Dugaan Persekusi Terhadap Dirinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Kelalaian Pihak Sekolah, Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kabila Gagal Masuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Unras Minta Bupati Gorontalo Tanggalkan Jabatan, Nyaris Ricuh dan Aduh Jotos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kontraktor Tinggalkan Hutang Ratusan Juta Rupiah, Edward Nangoy: Itu Tanggungjawab CV Syalwa Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswa SMKN 1 Limboto Dikeroyok di Halaman Sekolah, Orang Tua Siswa Lapor Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Pasar Sentral, Wali Kota Gorontalo Diminta Buang Handuk dan Minta Maaf Kepada Rakyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wow! Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang di Pilkada Kabupaten Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Terbaru

Kejari Kabgor Tegaskan Mendukung Pendampingan Proyek Terminal Limboto

Abvianto Syaifulloh: Mahasiswa UGM adalah Garda Muda Pembawa Perubahan

Juni 27, 2025
Pemda Gorontalo Apresiasi Program KKN Mahasiswa UGM

Pemda Gorontalo Apresiasi Program KKN Mahasiswa UGM

Juni 28, 2025
Tegaskan Nilai Satya, Adhi, Wicaksana, Kajari Gorontalo Kukuhkan Pejabat Baru

Tegaskan Nilai Satya, Adhi, Wicaksana, Kajari Gorontalo Kukuhkan Pejabat Baru

Juni 25, 2025
Kejari Kabupaten Gorontalo Gelar Sertijab Kasi Datun

Kejari Kabupaten Gorontalo Gelar Sertijab Kasi Datun

Juni 25, 2025
Asisten Pemkesra Arman Tutup STQH XI Tingkat Kabupaten Pohuwato 2025

Asisten Pemkesra Arman Tutup STQH XI Tingkat Kabupaten Pohuwato 2025

Juni 25, 2025
Wabup Iwan Adam Gelar Apel Kendaran Dinas Roda Dua Dan Empat Untuk Tertib Aset Daerah

Wabup Iwan Adam Gelar Apel Kendaran Dinas Roda Dua Dan Empat Untuk Tertib Aset Daerah

Juni 24, 2025
Bupati Pohuwato Wujudkan Swasembada 2025 Gelar Gerakan Tanam Padi Gogo dan Jagung

Bupati Pohuwato Wujudkan Swasembada 2025 Gelar Gerakan Tanam Padi Gogo dan Jagung

Juni 24, 2025
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • REDAKSI
  • Kontak Kami

© Copyright 2023 - All Rights Reserved | Proudly Hosted by Hestek Media

No Result
View All Result
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga

© Copyright 2023 - All Rights Reserved | Proudly Hosted by Hestek Media