Koordinat.co,Gorontalo – Hutan Konservasi Nantu di Desa Sari tani Kec.Wonosari Kab.Boalemoyang dianggap oleh para ilmuwan sebagai satu dari lima situs biodiversitas terbaik di Asia Tenggara serta menjadi rumah bagi Babirusa (Babyrousa babirussa), dan hewan endemik Sulawesi kini mulai dirusak oleh kegiatan pertambangan ilegal.
Berdasarkan hasil penelusuran koordinat.co,di sepanjang sungai Paguyaman yang membelah kawasan konservasi tersebut nampak kubangan dan gundukan tanah sisa hasil pertambangan ilegal.
Selain itu,terlihat beberapa pohon tumbang karena longsor di sempanjang sempadan sungai,Juga ditemukan ada 10 titik lokasi yang sementara aktif lakukan kegiatan pertambangan dengan menggunakan alat semprot (Dompeng) dalam kawasan.
Menurut informasi dari warga sekitar kegiatan pertambangan ilegal dalam kawasan konservasi tersebut sudah berlangsung lama .
“Awalnya dilakukan sembunyi sembunyi,karena kalau kalau kedapatan oleh petugas,mesin dompeng akan disita dan ada juga yang di bakar oleh petugas .”ungkap salah satu warga.
Sampai berita ini ditayangkan ,Redaksi koordinat.co sementara mencari tahu pihak yang bertanggung jawab dalam menjaga kawasan konservasi nantu tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.