Koordinat.co,Gorontalo-Buntut dari komplain sopir ekspedisi terkait pelayanan Stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi oleh salah satu SPBU di Atinggola ,Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Gorontalo (YLKIG) minta pengawasan di setiap SPBU diperketat.
Hal itu diungkapkan ketua YLKI Gorontalo Hariyanto Puluhulawa Sabtu.(16/12/2023).
Dalam keterangan tertulisnya,Hariyanto menegaskan bahwa pihak SPBU wajib punya standar operasional pelayanan terhadap para konsumen BBM.
“Harus jelas SOP pelayanan disetiap SPBU,ingat undang-undang no 8 Tahun 1999 tentang konsumen itu mengatur jelas soal hak hak konsumen.jadi sangat kami sesalkan kalau kemudian masih ada pihak pihak yang mengabaikan itu.”Ungkapnya.
Dirinya pun berharap agar pengawasan disetiap SPBU lebih diperketat .
“Kita minta semua pihak terkait untuk lebih memperketat pengawasan terhadap pendistribusian BBM khususnya jenis solar bersubsidi agar tidak tumpang tindih.”
“Dan juga harus dipertegas ,siapa saja yang berhak menikmati BBM yang disubsidi pemerintah,untuk perusahan ekspedisi dan perusahan besar lainya itu layak tidak mereka menjadi konsumen BBM jenis solar bersubsidi,!?.”Ungkap Hariyanto.
Selain itu ,pihaknya juga menegaskan agar manajemen SPBU milik PT.Karya Jaya Mandiri Persada Group untuk dievaluasi,
“Ada dua kasus di SPBU miliknya PT.Karya Jaya Mandiri Persada Group terkait pelayanan yang dikeluhkan,yang ada di Desa timuato kec. Telaga biru dan satunya ada di kecamatan Atinggola,itu secepatanya harus di evaluasi,agar kasus ini menjadi pembelajaran kepada SPBU lainnya untuk lebih meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.”tandasnya.
Sebelumnya, keluhan terkait pelayanan BBM jenis Solar bersubsidi di SPBU milik PT. Karya Jaya Mandiri Persada Gorup pernah terjadi di SPBU yang ada di Desa Timuato, Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo,masyarakat mengeluhkan terkait adanya dugaan praktik pungli dan calo nomor antrian.