KOORDINAT.CO, GORONTALO – Keberadaan gudang sample batu emas yang diduga milik PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat setempat.
Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Desa (Kades) Pulubala, Basrin Djafar. Diwawancarai media, Kades Basrin menjelaskan bahwa kepada dirinya pihak perusahaan menyampaikan gudang semen yang berada di wilayahnya, itu digunakan untuk penampungan sample batu emas.
” Kalau sepengetahuan saya cuman pengambilan sample batu emas, katanya dari perusahaan hanya saja saya lupa apa namanya. Cuman mereka datang ke kantor menyampaikan gudang semen itu untuk sementara mereka (Perusahaan_red) pinjam, dan untuk difungsikan sebagai penampungan batu emas untuk pengambilan sample.” Jelas Basrin, Rabu (12/04/2023).
Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa hingga sampai detik ini pihak perusahaan belum menunjukan legalitas berupa izin operasional gudang tersebut.
” Saya kalau tidak salah (Dengar_red) waktu itu dari Marisa, soalnya saya sudah tidak hiraukan. Sampai sekarang itu tidak ada permintaan izin apa semua, cuman pemberitahuan secara lisan saja.” Tegasnya menambahkan.
Terakhir, dirinya menghimbau kepada pihak perusahaan agar secepatnya menunjukan izin kepada pemerintah setempat. Pasalnya kata dia, bahwa hingga saat ini perusahaan masih tertutup dengan lintas sektor yang ada di wilayah tersebut.
” Himbauan saya kalau bisa dari pihak perusahaan toh kalau ada izin mohon diperlihatkan, supaya kita tidak mencari-cari ada kegiatan apa di dalam. Kan masyarakat sekitar mencari tahu kok ada perusahaan yang berjalan, tapi tidak tahu pekerjaan apa di dalam, sementara mereka (Perusahaan_red) tertutup.” Tandasnya.
Sementara itu tertanggal (11/04/2023) kemarin, pria yang mengaku sebagai Security tanpa mengenakan seragam dengan nada tinggi meminta sejumlah Wartawan, dan LSM untuk memperlihatkan surat izin masuk.
” Masuk harus ada izinnya dulu pak, saya Security.” Ungkap pria itu sembari meninggalkan Wartawan dan LSM.
Selain itu, pria lain yang mengaku sebagai karyawan perusahaan mengaku bahwa sample bebatuan yang ada di gudang tersebut berasal dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
” Ini batu sample dari Bolangitang pak.” Ungkap pria yang mengaku karyawan itu.
Terpisah, Kapolsek Pulubala, IPTU Nirwan Damopolii, SH mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya pun tak diizinkan oleh perusahaan masuk ke dalam.
” Jangankan Wartawan, Intel saya pun tidak diizinkan masuk.” Singkat Kapolsek.
Humas PT. PETS, Kurniawan Siswoko saat dihubungi media menjelaskan bahwa gudang tersebut, memang milik PT.PETS, tetapi menurut Kurniawan dirinya tidak mengetahui apakah gudang tersebut, menampung sample bebatuan dari Marisa atau ada juga dari tempat lain.
” Saya penanggung jawab kegiatan yang di Pohuwato Marisa, Desa Hulawa. Kalau gudang itu biasa saya komunikasi dengan teman-teman yang bertanggung jawab disitu, itu memang gudang milik kita (PT.PETS_red).” Tutupnya.
Pewarta : Ghaffar Becelebo