KOORDINAT.CO, KABGOR – Sejumlah masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Motilango (Amdemo), Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo (Kabgor) melakukan aksi Unjuk Rasa (Unras) di depan kantor Desa Motilango, pada Rabu (25/5/2022).
Sejumlah masa aksi tersebut menuntut Kepala Desa (Kades) Motilango, Noldianto Hongi untuk mundur dari jabatannya.
“Kami menuntut Kepala Desa Motilango agar siap memundurkan diri, karena masyarakat desa selama ini tidak pernah merasakan ada hubungan baik dengan Kepala Desa Motilango,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) Amdemo, Praitno Mantida.
Lanjutnya menjelaskan, permintaan mundur kepada sang Kades dari jabatannya itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, bahwa telah terjadi banyak pelanggaran yang diduga telah dilakukan oleh sang Kades selama memimpin desa, diantaranya terkait soal pernikahan dini dan dana desa.
“Kepala Desa pernah mengizinkan perkawinan (pernikahan_red) dini yang dilakukan oleh pemuda-pemudi yang ada di Desa Motilango dengan syarat yang penting memberikan uang sebesar 900 Ribu kepada Kepala Desa Motilango,” ungkapnya.
“Dan yang kami tuntut keras pada hari ini adalah anggaran sebanyak 95 Juta yang telah terkonfirmasi bahwa Kepala Desa telah memaksa Bendahara Desa Motilango untuk mengeluarkan anggaran tersebut dan Kepala Desa telah membelanjakan anggaran itu untuk mesin perontok atau gilingan jagung. Dan sampai dengan hari ini, mesin perontok tersebut belum ada diserahkan oleh Kepala Desa Motilango,” sambungnya.
Terakhir, pihaknya menuntut dan mempertanyakan alasan Kades Motilango yang diduga telah merangkap jabatan menjadi Bendahara dan juga sebagai Pelaksana Kegiatan (PK) di desa tersebut.
“Jadi seakan-akan Pelaksana Kegiatan yang ada di Desa Motilango sudah tidak dipakai lagi oleh Kepala Desa. Semua beliau (Kades) yang mengatur, baik itu pembelanjaan dan infrastruktur yang ada di Desa Motilango itu semua Kepala Desa yang membelanjakan,” tegasnya menandaskan.
Sementara itu, Kades Motilango Noldianto Hongi saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa terkait dengan tuntutan masa aksi tersebut dirinya justru mempertanyakan masyarakat yang memintanya untuk mundur jari jabatannya itu.
“Masyarakat mana? Kan selama ini saya semenjak dilantik Alhamdulillah walaupun dia (masyarakat) yang memilih saya atau tidak, saya sama, semua adalah masyarakat Desa Motilango dan itu saya buktikan sampai dengan hari ini. Semua ada permintaan, semua ada permohonan semua saya tandatangani, tidak ada perbedaan antara dia ini, dia itu. Menurut saya satu, bahwa seluruh masyarakat Desa Motilango adalah masyarakat saya,” ucapnya.
Noldianto pun membantah soal tudingan Amdemo yang menyatakan bahwa dirinya telah terlibat dalam pelanggaran terkait soal pernikahan dini dan dana desa tersebut.
“Pernikahan dini itu kan sudah kemarin dan tidak terbukti saya turut serta dalam hal itu. Kemudian soal perontok, perontok yang dipertanyakan kan hari ini Alhamdulillah akan tiba, yang isu katanya tidak ada, Alhamdulillah hari ini Isnya Allah ada,” kuncinya.
Penulis: RRK