• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • contact
KOORDINAT.CO
Advertisement
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga
No Result
View All Result
KOORDINAT.CO
No Result
View All Result
Home Uncategorized

BENCANA BERUNTUN DAN KEPUTUSAN TUHAN

Margarito by Margarito

Foto muhsin Labib

0
SHARES
86
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Muhsin Labib

Bencana pandemi menebar cemas penyakit dan kematian. Gempa bumi mengusir warga dari pemukiman. Banjir dan longsor merenggut nyawa dan melumpuhkan ekonomi masyarakat. Setiap hari tulisan “Inna lillah wa inna ilaihi raji’un” dan berita duka mendominasi linimasa beragan platform medsos. Bumi seolah tak nyaman lagi jadi kampung besar homo sapien. Dimanakah Tuhan?

Banyak yang mengkaitkannya dengan ancaman Tuhan atau menduga Tuhan “mulai bosan melihat tingkah kita” dan hal-hal gaib di balik itu. Majelis-majelis zikir digelar. Seruan taubat massal pun membahana. Sebagian pihak yang menggunakan pendekatan relijius mengarahkan kita untuk menerimanya sebagai sesuatu yang semata-mata bersifat ‘langit’ dengan seloroh, “Tuhan murka kepada bangsa Indonesia”. Ada yang cenderung menerimanya tanpa sedikitpun beralasan, karena khawatir dianggap ‘anti Tuhan’, seraya mengangapnya sebagai ‘ujian Tuhan’ atau ‘cubit sayang Tuhan’.

Pola pemikiran relijius tidak memisahkan secara tegas antara alam dengan Tuhan. Landasan pemikirannya mengatakan Tuhan adalah pencipta sekaligus penguasa alam, karena itu Dia bisa berbuat apa saja dengan alam. Dengan demikian, gejala alam tidak hanya memiliki makna fisikal, tetapi juga spiritual. Karena itulah, tugas manusia adalah mencoba memahami dan menemukan kehendak Tuhan di balik setiap gejala.

Sebagai pencipta dan penguasa alam, Tuhan hadir di dalam alam dan kehidupan manusia, sehingga pada hakikatnya alam dan kehidupan manusia merupakan tanda kehadiran dan kehendak Tuhan. Dengan kata lain, pendukung pandangan ini menganggapnya sebagai totalitas tawakal dan kepasrahan. Sebaliknya, mempertanyakan apalagi menganilisisnya secara saintifik bisa dianggap sebagai arogansi dan sikap tidak patuh, bahkan syirik.

Artikel Terkait :  Masih Soal Limbah B3 Klinik Pratama Yulia, Aktivis Lingkungan: Klinik Tersebut Harus Ditutup Sementara

Pihak yang menggunakan pendekatan saintifik cenderung menganalisisnya sebagai peristiwa yang semata-mata akibat dari proses natural, yang bisa menimpa siapa saja yang secara saintifik berada dalam radiusnya, termasuk yang relijius dan rajin salat. Pemikiran saintifik, yang menjadikan sain dan metode empiris sebagai dasar pandangannya, menafikan relasi antara nilai spiritual dalam gejala alam. Justifikasi moral dan spiritual terhadap gejala-gejala yang tak diinginkan, menurut pandangan ini, tidak lebih dari sekadar tindakan manusia dalam mencoba melihat dirinya sendiri. Menurut pandangan ini, manusialah pelaku dan biang di balik setiap peristiwa.

Dalam pandangan Newton, Tuhan telah mencipta, pada mulanya, partikel-partikel materi, di antaranya energi-energi dan hukum-hukum fundamental tentang gerak. Dengan cara itu, seluruh alam semesta ditata dalam gerak dan ia terus berlangsung hingga kini, seperti sebuah mesin, diatur oleh hukum-hukum yang tak bisa diubah-ubah. Sejak Newton, para fisikawan telah percayass bahwa semua fenomena fisik dapat direduksi menjadi partikel-partikel yang keras dan padat. Akan tetapi ditahun 1920-an, teori kuantum memaksa mereka untuk menerima fakta bahwa objek-objek material padat fisika lenyap pada level subatomik menjadi gelombang-gelombang mirip pola-pola probabilitas.

Artikel Terkait :  MENYIKAPI "TEKS-TEKS CABUL"

Fisika modern, kemudian menggambarkan materi sama sekali bukan sebagai sesuatu yang pasif dan lamban, tapi mewujud dalam tarian yang berkesinambungan dan gerak yang bergetar yang pola-pola ritmisnya ditentukan oleh struktur-struktur molekuler, atom dan nuklir. Hal ini juga merupakan cara yang di dalamnya para sufi melihat dunia immateri. Mereka menekankan bahwa alam semesta harus dipahami secara dinamis, karena ia bergerak, bergetar dan menari; bahwa alam tidak berada pada posisi berhenti, tapi dalam titik keseimbangan dinamis.

Lalu, apakah kedua pandangan ini tidak bisa diharmonikan? Adakah sebuah pandangan yang menggabungkan dua pandangan diatas?
Mikrokosmos akan bertemu Makrokosmos dalam sebuah sistem holistik, yaitu jiwa dan ruh muncul dalam hukum gerak transubstansial. Jiwa terbentuk dalam kandungan materi fisik. Menurut Muthahhari, hakikat hubungan antara ruh (spirit) dan tubuh (body) adalah lebih alamiah dan lebih substansial. Hubungan keduanya seperti hubungan satu dimensi dengan dimensi lain yang lebih rendah tingkatannya.

Penelitian ilmiah terhadap cara kerja sel dan partikel-partikel penyusun atom materi telah mengungkap fakta ini tanpa dapat dibantah: Kehidupan dan alam semesta dimunculkan menjadi ada dari ketiadaan oleh kehendak dari suatu wujud yang memiliki kecerdasan dan kearifan yang mahatinggi.

Artikel Terkait :  Memperingati 75 Tahun HUT PGRI, Dinas Pendidikan Laksanakan Lomba Sekretariat PGRI

Dalam setiap partikel, mikrokosmos, makrokosmos, bumi ini, ada sebuah sistem teleologis. bukanlah sebuah proses acak, tak bersebab atau ‘kebetulan’. Proses-proses perubahan yang konstan menegaskan bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan lalu berhenti, namun selalu menciptakan. Karena itu, tidak ada kata deus otiosus (Tuhan telah pensiun). Dialah kausa akhir.

Alam diciptakan oleh Tuhan melalui proses dan sistem penciptaan yang dinamis dan berkelanjutan. Gempa dan longsor, adalah proses kealaman. Proses dan sistem itulah ciptaan Tuhan, tapi manusia, sengaja maupun tidak, secara massal maupun individual, merupakan salah satu sebab dalam prosesnya.

Sebagian dari proses kreasi itu disebut bencana karena merenggut nyawa dan merugikan elemen alam lainnya, dan sebagian dianggap sebagai karunia karena menguntungkan. Bencana dan karunia adalah produk persepsi spesies manusia, makhluk yang paling bertanggungjawab terhadap kelestarian dan kerusakan alam.

Al-Quran menegaskan bahwa semua penghuni alam, mulai dari desau angin, gemercik% air, kicauan burung sampai gelegar halilintar dan gemeretak gempa adalah orkestra tasbih dan isyarat akan wujud, keagungan dan derma Pemilik Sejati jalal dan jamal.

Sang Kreator selalu punya urusan, Kullu yaumin huwa fi sya’n (Setiap hari Ia dalam urusan). Sang Kreator itu pula yang menegaskan, ‘Telah nampak kerusakan di darat dan laut sebagai ulah tangan manusia.”

Tags: Muhsin labib
Previous Post

“BUTTERFLY EFFECT”

Next Post

Rumahnya Nyaris Roboh Akibat Tergerus Aliran Sungai, Warga Desa Buhu Ini Minta Perhatian Pemda Kabgor

Next Post

Rumahnya Nyaris Roboh Akibat Tergerus Aliran Sungai, Warga Desa Buhu Ini Minta Perhatian Pemda Kabgor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Giliran Pelaku Penggelapan Toko Melapor Dugaan Persekusi Terhadap Dirinya

    Giliran Pelaku Penggelapan Toko Melapor Dugaan Persekusi Terhadap Dirinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Kelalaian Pihak Sekolah, Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kabila Gagal Masuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Unras Minta Bupati Gorontalo Tanggalkan Jabatan, Nyaris Ricuh dan Aduh Jotos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kontraktor Tinggalkan Hutang Ratusan Juta Rupiah, Edward Nangoy: Itu Tanggungjawab CV Syalwa Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswa SMKN 1 Limboto Dikeroyok di Halaman Sekolah, Orang Tua Siswa Lapor Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Pasar Sentral, Wali Kota Gorontalo Diminta Buang Handuk dan Minta Maaf Kepada Rakyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wow! Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang di Pilkada Kabupaten Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Terbaru

Kolaborasi UNU Gorontalo dan Pemkab Pohuwato, Mahasiswa Siap Bantu Bangun Desa Lewat KKN

Kolaborasi UNU Gorontalo dan Pemkab Pohuwato, Mahasiswa Siap Bantu Bangun Desa Lewat KKN

Juli 10, 2025
FKUI dan Pemkab Pohuwato Kolaborasi Teliti Malaria untuk Perkuat Kebijakan Kesehatan

FKUI dan Pemkab Pohuwato Kolaborasi Teliti Malaria untuk Perkuat Kebijakan Kesehatan

Juli 10, 2025
Wabup Pohuwato Apresiasi Pemprov Gorontalo atas Penyaluran 1.542 Paket Bantuan Pangan BLP3G

Wabup Pohuwato Apresiasi Pemprov Gorontalo atas Penyaluran 1.542 Paket Bantuan Pangan BLP3G

Juli 10, 2025
SOLIDARITAS PALSU (1)

SOLIDARITAS PALSU (1)

Juli 9, 2025
Tertimpa Material Tambang,Seorang Warga Desa Hulawa Meregang Nyawa

Tertimpa Material Tambang,Seorang Warga Desa Hulawa Meregang Nyawa

Juli 5, 2025
Kejari Kabupaten Gorontalo dan Jasa Raharja Luncurkan Program Permudah Layanan Pajak Kendaraan

Kejari Kabupaten Gorontalo dan Jasa Raharja Luncurkan Program Permudah Layanan Pajak Kendaraan

Juli 2, 2025
Camat Paguat Lantik Dian Utami Suleman Sebagi PAW BPD Soginti

Camat Paguat Lantik Dian Utami Suleman Sebagi PAW BPD Soginti

Juli 1, 2025
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • REDAKSI
  • Kontak Kami

© Copyright 2023 - All Rights Reserved | Proudly Hosted by Hestek Media

No Result
View All Result
  • Kota Gorontalo
  • Home
    • Kab Gorontalo
    • Gorontalo
      • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Daerah
    • Kota Bitung
    • Sulawesi Utara
      • Bolmut
      • Kepulauan Talaud
  • Ekonomi & Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga

© Copyright 2023 - All Rights Reserved | Proudly Hosted by Hestek Media