Oleh : Erizelly Bandaro
*Yang menarik dari kasus EP ini adalah tidak seperti kasus Idrus Marham yang kena OTT di rumahnya. Lansung pada hari yang sama dia mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial. Golkar langsung bersikap resmi. Tetapi dalam kasus EP ini, baik Geridra maupun Presiden masih bersikap wait and see. Tunggu hasil pemeriksaan 1×24 jam oleh KPK.
Saya rasa tidak perlu sampai 1×24 jam kalau OTT. Tetapi karena ada unsur politik, maka tidak bisa seketika ada keputusan.
Saat sekarang mitra PDIP yang solid di DPR adalah PKB, yaitu 58 korsi dan PPP 18 kursi. Kalau ditotal hanya 205 kursi. Belum cukup solid. Sementara keberadaan Gerindra itu sama seperti teman tapi mesra. Akan selalu ada trade off dalam setiap upaya menggolkan agenda PDIP. Gerindra tetap saja oportunis dalam menyakipi situasi politik. Ini tentu sangat melelahkan bagi PDIP.
Kalau saya perhatikan. Sepertinya sikap Politik PDIP terhadap Geridra tidak lagi seperti awal mereka mengajak Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Perkembangan dinamika politik membuat PDIP harus menghitung ulang untung rugi bermitra dengan Geridra. Terutama sejak kedatangan MRS dari Makkah. Sikap Gerindra terhadap keterlibatan TNI menurunkan Baliho tidak satu suara dengan PDIP.
Nasdem dan Golkar di DPR walau mereka bermain dua kaki namun loyalitas mereka lebih kepada Jokowi bukan kepada PDIP. Bagi PDIP itu tidak ada masalah. Karena Jokowi lebih paham bagaimana mengontrol kedua partai itu. Sedikit saja Jokowi sentil, mereka langsung diam. Namun bagaimanapun kedua partai itu tetap saja oportunis.
Golkar dan Nasdem bisa kapan saja membentuk koalisi poros tengah ( koalisi partai islam) untuk agenda Politik 2024. Sikap ragu pemerintah terhadap MRS itu sebagai sinyal. Sampai sekarang MRS tidak bisa ditangkap, bahkan untuk diperiksa saja tidak bisa. Termasuk anak dan mantunya. Posisi Anies dan Ridwa Kamil tidak tersentuh. Tetap aman. Ini jelas merugikan bagi PDIP. Maklum tahun 2024 Jokowi tidak mungkin ikut lagi dalam Pemilu.
Saya lihat ada upaya PDIP untuk focus menguasai poros tengah ( partai koalisi islam ). Kalau PDIP bisa terus mesra dengan PKB dan PPP, plus PAN, maka Golkar dan Nasdem akan tetap bersama PDIP. Itu lebih baik daripada terus berpelukan dengan Gerindra yang oportunis. Saya yakin tahun 2024, Geridra tenggelam. Engga akan ada lagi Partai mau koalisi dengan Gerindra.(R01)