Oleh : Nizam Halla
Inovasi teknologi pemetaan seperti navigasi satelit dan GPS membawa pengaruh besar bagi perubahan dunia. Ia tak hanya menjadi fasilitas untuk membuat pedoman arah masa kini, namun juga dapat menentukan lokasi masa lampau secara instan dan akurat, termasuk meneliti jejak kelahiran Islam 1500 tahun silam.
Penulis dan sejarawan Dan Gibson melakukan observasi sepanjang tiga puluh tahun untuk meneliti sejarah Islam di semenanjung arabia. Sebuah penelitian yang salah satunya menggunakan satelit dan GPS.
Studi kritis ini telah menghasilkan tiga buku lengkap yang mengupas secara lugas sejarah Islam awal, masing-masing The Nabatians, Quranic Geography , dan Early Islamic Qiblas serta beberapa film dokumenter lainnya, diantaranya “The Sacred City”.
Berbagai referensi dokumen “shahih” dan manuskrip religius lainnya memperkuat hipotesis Gibson Bahwa Mekkah bukanlah tempat asal-usul Islam. menurutnya, penjabaran Mekkah sebagai Pusat Perdagangan, Ibu segala Kota, Pusat Kiblat dan Ibadah Haji zaman. kuno tidak sesuai dengan deskripsi arkeologis Mekkah zaman itu.
Dokumen valid dari Sirah Nabawiyah yang ditulis Ibnu Hisyam. Termasuk juga beberapa sumber dari Hadits Shahih Imam Bukhari menjelaskan secara spesifik suasana tempat Nabi Muhammad lahir.
Dijelaskan di kedua manuskrip tersebut< dengan ragam jenis pepohonan hijau dan buah-buahan di dalamnya.
Riset arkeologis menemukan, jejak geografis di Mekkah yang tandus dan gersang dengan curah hujan 10cm/tahun sangat mustahil menumbukan tanaman dan buah seperti visualisasi di atas, berbeda dengan penjabaran kota Petra yang subur dan agraris.
Hingga abad ke-8, nama Mekkah tak dikenal. Tempat ini bahkan tak ada dalam peta arabia kuno. Ia juga tidak masuk dalam lintasan kafilah dagang. Kondisi itu tak sesuai dengan tempat kelahiran Nabi Muhammad yang digambarkan sebagai Pusat Perdagangan.
Di gambarkan pula, Mekkah adalah pusat ziarah aneka suku. sebelum kedatangan Islam, Suku-suku di Mekkah adalah pemuja berhala. Namun saat ini para arkeolog tak menemukan bukti adanya artefak kuno dari berhala – berhala itu di Mekkah. Sementara di Petra, bukti ziarah dan aneka berhala di temukan, termasuk latta, uzza, dan manat, dewa-dewa legendaris nabatea.
“The Sacred City” menjabarkan bukti-bukti otentik dan detail. Penggabungan antara dokumen sejarah Islam dan teknologi pemetaan supercanggih memudahkannya untuk melacak rahasia terbesar dalam seribu lima ratus tahun terakhir. Gibson tidak hanya menemukan lokasi Mekah asli tetapi juga menyajikan argumen yang sangat meyakinkan tentang bagaimana terjadinya sebuah “kesalahpahaman” besar dalam sejarah Islam.
Sumber : Youtube The Sacred City : Discovery the real Birthplace of Islam-Dan Gibson)