Koordinat.co, Nasional – Mungkin anda sering belanja barang remeh. Seperti , peniti, gunting kuku, jarum jahit, silet, kunci gembok, gantungan kunci dan masih banyak lagi. Kalau anda perhatikan bungkus dari barang itu, ada tulisan China. Artinya itu diproduksi di China. Nah kalau anda pergi ke China mau liat pabrik buat barang remeh tersebut di kawasan Industri. Engga akan ketemu. Mengapa? karena barang barang tersebut dibuat oleh home industry. Ukuran rumah biasanya semacam Ruko dua tingkat luas tanah 36 meter saja. Di lantai bawah itulah mereka kerja. Tentu ada ribuan home industri tersebar di China.
Mengingat sebagian besar bahan baku dari besi atau tembaga atau almunium. Pertanyaan berikutnya adalah darimana mereka dapat bahan baku. Mereka dapatkan dari limbah pabrik otomotif atau pabrik mesin. Besi ukuran kecil kecil atau serbuk besi bekas gergajian, itu mereka kumpulkan, dan kemudian mereka lebur. Kalau almunium mereka gunakan limbah kaleng minuman untuk dilebur. Gimana leburnya? Kan butuh tungku dengan suhu tinggi sekali. Oh tidak ada masalah. Tekhologi peleburan itu mereka kuasai sejak ratusan tahun lalu. Jadi ilmu turun temurun. Biasanya mereka menggunakan batubara briket dicampur dengan limbah silica sebagai eskalator suhu panas.
Waktu di Changsa saya sempat mampir di lingkungan home industri. Cara kerjanya memang sangat tradisional. Kalaupun ada yang agak modern itu adalah mesin press untuk moulding. Selebihnya menggunakan skill. Tetapi karena skill nya tinggi, produktifitasnya tinggi sekali. Nah produksi mereka itu secara berkala ada saja pedagang yang datang memborong. Pedagang inilah yang mempacking produksi rumah tangga itu untuk dipasarkan ke seluruh dunia.
Mengapa pabrik besar engga bikin seperti produksi UMKM itu? alasanya pertama, sulit bersaing dengan UMKM karena mereke sangat efisien dari segi apa saja. Kedua, pedagang yang membeli produk mereka itu dapat insentif pengurangan pajak 10% dari pemerintah. Jadi gimana pabrik besar bisa bersaing. Mereka tidak ada koperasi yang terorganisir. Koperasi itu dibuat secara paguyuban diantara mereka. Tujuannya hanya untuk memudahkan mereka mendapatkan akses pembiayaan dari bank atau dukungan bahan baku dari pemerintah. Kalau semua sudah dapat akses pembiayaan, dan dukungan dari pemerintah, ya koperas itu bubar begitu saja.
Kesimpulannya, UMKM di China tumbuh by design dari pemerintah namun kalau mereka bisa survival itu karena sikap mental kewirausahan mereka tinggi sekali. (R01)
Sumber : Group Fb Erizeli Jely bandaro, diskusi dengan Babo.